Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat inflasi pada November 2023 diperkirakan meningkat, baik secara bulanan maupun tahunan.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan inflasi pada November 2023 akan mencapai 2,71% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara secara bulanan, inflasi diperkirakan sebesar 0,24% (month-to-month/mtm).
“Peningkatan ini terkait base tahun lalu dan masih terdampak dari harga pangan yang sedikit meningkat di November 2023,” katanya kepada Bisnis, Kamis (30/11/2023).
Sejalan dengan inflasi umum, Faiz mengatakan inflasi inti pada November 2023 juga diperkirakan meningkat ke 2,1% secara tahunan. Peningkatan tersebut terkait dengan persiapan Natal dan tahun baru.
Pada Oktober 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan adalah sebesar 2,56% atau secara bulanan 0,17%.
Inflasi tahunan pada Oktober 2023 dipengaruhi oleh kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, diantaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,41%, pakaian dan alas kaki 0,85%, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,16%, serta perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,89%.
Baca Juga
Selain itu, penyumbang inflasi lainnya juga berasal dari kelompok kesehatan sebesar 2,04%, transportasi 1,20%, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,11%, rekreasi, olahraga, dan budaya 1,50%, pendidikan 1,99%, penyediaan makanan dan minuman/restoran 2,21%, juga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,67%.
Di sisi lain, tingkat inflasi komponen inti secara tahunan pada Oktober 2023 tercatat sebesar 1,91%, atau 0,08% secara bulanan.