Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Presiden ECB Ngaku Anaknya "Rungkad" Gara-gara Investasi Kripto

Presiden ECB Christine Lagarde mengungkapkan putranya kehilangan hampir seluruh investasinya di aset kripto.
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold
Christine Lagarde, Presiden European Central Bank (ECB), dalam konferensi pers di Frankfurt, Germany, Kamis (16/12/2021)/ Bloomberg-Andreas Arnold

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengakui bahwa putranya kehilangan hampir seluruh investasinya di aset kripto. Padahal, dia sudah memberikan banyak peringatan kepad anaknya. 

Christine Lagarde sendiri telah lama menentang mata uang kripto dengan menyebutnya sebagai sesuatu yang spekulatif, tidak berharga, bahkan sering digunakan oleh para penjahat untuk aktivitas terlarang. 

"Dia mengabaikan saya dengan sangat baik, dan itu adalah hak istimewanya," jelas Lagarde, dengan lanjut menjelaskan bahwa putranya kehilangan hampir semua uang yang telah diinvestasikan, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/11/2023). 

Lagarde mengungkapkan bahwa yang diinvestasikan oleh putranya memang tidak banyak. Namun, putranya telah kehilangan sekitar 60% uang yang telah diinvestasikan di aset kripto. Namun, ketika berbicara lagi mengenai hal ini, putra mantan bos IMF itu justru enggan menerima bahwa ibunya benar. 

Adapun, Lagarde memiliki dua anak laki-laki yang berusia pertengahan 30-an. Namun, dia tidak menyebutkan yang mana yang dia maksud.

ECB sendiri telah menyerukan regulasi global terhadap aset kripto, baik untuk melindungi konsumen yang tidak menyadari risiko. Adapun, seruan tersebut juga dilakukan untuk menutup celah yang dapat digunakan untuk menyalurkan dana kepada teroris atau memungkinkan penjahat mencuci uang tunai. 

Kekhawatiran bahwa mata uang yang diterbitkan secara pribadi dapat menggantikan uang pemerintah menjadi salah satu alasan ECB meluncurkan proyek euro digitalnya sendiri. Namun, ECB masih ‘beberapa tahun lagi’ sebelum mengeluarkan uang digital. 

Kekhawatiran bahwa mata uang yang diterbitkan secara pribadi dapat menggantikan uang pemerintah adalah salah satu alasan ECB meluncurkan proyek euro digitalnya sendiri, tetapi bank tersebut masih beberapa tahun lagi sebelum mengeluarkan uang digital.

Sebelumnya, ECB memulai tahap persiapan untuk euro digital. Namun, bank tersebut mengungkapkan bahwa mereka masih membutuhkan waktu dua tahun lagi, sebelum memutuskan apakah akan meluncurkannya atau tidak. 

Lagarde sendiri memiliki pendapat yang sangat rendah mengenai kripto. Dia membebaskan berbagai pihak untuk berinvestasi dimanapun, namun menekankan soal transaksi dan bisnis yang terkena sanksi pidana. 

"Orang-orang bebas menginvestasikan uang mereka dimanapun mereka inginkan, orang-orang bebas berspekulasi sebanyak yang mereka inginkan, [tetapi] orang-orang tidak boleh bebas berpartisipasi dalam perdagangan dan bisnis yang terkena sanksi pidana," terangnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper