Bisnis.com, JAKARTA – Binance Holdings Ltd. mengaku bersalah atas pelanggaran undang-undang anti pencucian uang AS. CEO Binance Changpeng Zhao juga mengundurkan diri dari posisinya.
Melansir Reuters, Rabu (22/11/2023), Binance juga akan membayar denda senilai US$4,3 miliar atau sekitar Rp66,7 triliun dan menyelesaikan penyelidikan selama bertahun-tahun terhadap bursa aset kripto terbesar di dunia ini. Zhao sendiri juga harus membayar denda senilai US$50 juta.
Jaksa penuntut umum AS mengatakan denda ini menjadi salah satu denda terbesar terhadap perusahaan dalam sejarah AS.
Ini adalah pukulan lain bagi industri kripto yang telah dilanda investigasi dan terjadi setelah kasus penipuan baru-baru ini terhadap pendiri FTX Sam Bankman-Fried.
Departemen Kehakiman AS mengatakan Binance melanggar UU anti pencucian uang AS setelah tidak dapat melaporkan lebih dari 100.000 transaksi mencurigakan yang diduga terkait Hamas. Selain itu transaksi tersebut juga diduga dilakukan oleh organisasi teroris seperti Al Qaeda dan ISIS.
Departemen juga mengatakan Binance juga tidak pernah melaporkan transaksi dengan situs web yang ditujukan untuk menjual materi pelecehan seksual anak dan merupakan salah satu penerima terbesar hasil ransomware.
Baca Juga
Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan Binance memfasilitasi para penjahat untuk memindahkan dana curian dan hasil haram mereka di bursa aset kripto.
"Binance juga tidak hanya gagal mematuhi hukum federal. Mereka berpura-pura mematuhinya,” ungkap Garland seperti dikutip Reuters, Rabu (22/11/2023).
Sejumlah dakwaan pidana maupun perdata terkait dengan praktik yang dilaporkan pertama kali pada tahun 2022.
Departemen Kehakiman AS, yang menegosiasikan penyelesaian dengan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) dan Departemen Keuangan, menuntut hukuman penjara 18 bulan untuk Zhao.
Mantan kepala kepatuhan Binance Samuel Lim didakwa oleh CFTC. Baik Lim maupun pengacaranya belum memberikan komentar terkait dakwaan tersebut.
Binance akan membayar US$1,81 miliar dalam waktu 15 bulan, dan penyitaan aset lebih lanjut sebesar US$2,51 miliar sebagai bagian dari kesepakatan.
Zhao, seorang miliarder yang lahir di China dan pindah ke Kanada pada usia 12 tahun, mengaku bersalah di pengadilan Seattle pada hari Selasa sore.
Melalui akun X (Twitter)-nya, Zhao juga mengumumkan pengunduran diri sebagai CEO Binance.
"Harus diakui, tidak mudah untuk melepaskannya secara emosional. Tetapi saya tahu ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Saya membuat kesalahan, dan saya harus bertanggung jawab. Ini yang terbaik untuk komunitas kita, untuk Binance, dan untuk diri saya sendiri,” tulis Zhao di X.