Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mempersiapkan sarana dan prasarana transportasi mulai dari pesawat hingga kereta api jelang dimulainya masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi puncak arus mudik dan balik periode Nataru 2024 akan terjadi dalam dua gelombang. Secara terperinci, puncak arus mudik I akan terjadi pada 22-23 Desember 2023, lalu prediksi puncak arus balik I akan terjadi pada 26-27 Desember 2023.
Sementara itu, prediksi puncak arus mudik kedua akan terjadi pada 29-30 Desember 2023 dan prediksi puncak arus balik kedua akan terjadi pada 1-2 Januari 2024.
“Dengan adanya 2 gelombang ini, mungkin [arus mudik dan balik] Nataru tidak seberat seperti masa Lebaran,” kata Budi Karya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (21/11/2023).
Seiring dengan hal tersebut, Kemenhub terus mempersiapkan sarana dan prasarana untuk seluruh moda angkutan selama masa libur Nataru. Secara terperinci, untuk transportasi udara, Kemenhub menyiapkan sarana sebanyak 444 unit pesawat dan prasarana sebanyak 51 bandara.
Kemudian, untuk kereta api, Budi Karya mengatakan sebanyak 1.738 KA telah disiapkan di 9 daerah operasi (Daop) dan 4 Divisi Regional (Divre).
Baca Juga
Selain itu, Kemenhub telah mempersiapkan 46.686 unit bus dan 113 terminal untuk transportasi jalan. Sementara itu, untuk transportasi laut, sebanyak 1.345 unit kapal telah disiapkan beserta dengan 110 pelabuhan laut.
Selanjutnya, untuk transportasi penyeberangan, sebanyak 206 unit kapal akan disiapkan pada 11 lintas pelabuhan penyeberangan. Selain itu, sebanyak total 60 dermaga telah dipersiapkan yang terdiri dari 41 dermaga movable bridge, 3 dermaga ponton, dan 16 dermaga plengsengan.
Sebelumnya, Hasil Survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 mencapai 107,63 juta orang atau 39,83% dari total populasi nasional.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut, potensi pergerakan masyarakat tersebut meningkat 143,65% dibandingkan masa libur Nataru tahun lalu.
"Pada libur Nataru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang," ujarnya.
Hasil survei tersebut menunjukkan tujuan dari perjalanan masyarakat di masa libur Nataru paling tinggi yakni ke lokasi wisata sebesar 45,29%. Selanjutnya disusul tujuan pulang kampung sebesar 30,15% dan merayakan Nataru di kampung halaman sebesar 18,98%.