Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menparekraf Sandiaga Pede Target 1,2 Miliar Pergerakan Wisnus Tercapai pada 2023

Menparekraf Sandiaga Uno optimistis dapat mencapai target 1,2 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2023. Ini alasannya:
Wisatawan lokal yang berasal dari golongan kelas menengah serta korporasi menjadi harapan agar industri wisata tetap berjalan./TWC
Wisatawan lokal yang berasal dari golongan kelas menengah serta korporasi menjadi harapan agar industri wisata tetap berjalan./TWC

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno optimistis dapat mencapai target 1,2 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2023 dengan adanya perhitungan baru.

Dia menilai, banyak anomali pada perhitungan pergerakan wisnus sehingga perlu dikaji ulang bersama berbagai pemangku kebijakan, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS). 

“Kita harus menghitung ulang berkaitan dengan angka pengalian yang terlihat banyak anomali dibandingkan negara-negara lain termasuk Australia, China dan Malaysia,” kata Sandi kepada awak media di Kompleks Parlemen, Selasa (14/11/2023).

Optimistis itu juga datang dari laporan-laporan yang dia terima langsung dari masyarakat. Menurut laporan yang diterimanya, tingkat okupansi tinggi dan pergerakan wisnus sudah mulai terasa. 

Adapun, salah satu upaya pemerintah untuk menggenjot pergerakan wisnus, yakni dengan bernegosiasi dengan industri penerbangan untuk menambah jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi. 

Langkah ini sekaligus untuk mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat jelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru, agar dapat dijangkau oleh masyarakat.

“Kita berharap bahwa negosiasi kami dengan industri penerbangan bisa menambah jumlah penerbangan, bisa menambah ketersediaan kursi,” ujarnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya mengungkapkan jumlah perjalanan wisnus hingga September 2023 baru mencapai 626,09 juta. Meski telah melampaui level pra pandemi atau 2019, jumlah tersebut masih jauh di bawah target yang ditetapkan Kemenparekraf.

“Lebih tinggi 18,67% dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19 pada periode Januari hingga September 2019,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Rabu (1/11/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper