Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih mengungkapkan isu terkait militer AS-China bakal menjadi prioritas pembahasan dalam pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping yang bakal digelar pada 15 November 2023.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan, di acara State of the Union CNN menuturkan bahwa China pada dasarnya telah memutuskan hubungan komunikasi tersebut.
"Presiden Biden ingin memulihkannya dan dia akan melihat pertemuan ini sebagai kesempatan untuk mencoba mengembangkan hal tersebut,” jelasnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (13/11/2023).
Adapun, dalam acara lain yakni Face the Nation CBS, dia menuturkan bahwa isu ini sudah menjadi prioritas bagi Biden, dan mereka memerlukan saluran komunikasi tersebut agar tidak terjadi kesalahan, seperti salah dalam perhitungan atau ketidakpahaman.
China sendiri menangguhkan komunikasi mengenai militer dengan AS pada 2022. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas kunjungan ketua DPR saat itu, Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kemudian, hubungan militer juga semakin rumit ketika Beijing pada Maret 2023, menunjuk seorang jenderal yang disetujui AS sebagai menteri pertahanan, dan menyebutkan penghapusan tindakan tersebut sebagai syarat untuk melakukan pembicaraan dengan Kepala Pentagon Lloyd Austin.
Baca Juga
Pemecatan mendadak Li Shangfu sebagai Menteri Pertahanan pada bulan lalu membuka jalan bagi China untuk menunjuk seorang menteri yang tidak diberi sanksi. Hal ini berpotensi menghilangkan satu hambatan dalam perundingan tingkat tinggi. China sendiri belum menunjuk pengganti Li.
Hubungan militer antara beberapa pejabat AS-China telah dilanjutkan dalam beberapa bulan terakhir. Laksamana John Aquilino, yang memimpin Komando Indo-Pasifik AS, bertemu dengan Jenderal Xu Qiling, wakil kepala staf gabungan Tentara Pembebasan Rakyat, di Fiji pada bulan Agustus.
Sullivan mengatakan bahwa saluran komunikasi militer juga harus dipulihkan antara pejabat tinggi bidang pertahanan hingga level taktis dan operasional.
Selain itu, Biden dan Jinping dikabarkan akan turut membahas soal Iran pada Rabu (15/11) nanti, saat KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di San Fransisco.
“Tentu saja, pertanyaan mengenai program nuklir Iran dan ancaman yang ditimbulkannya akan menjadi agenda. Begitu pula ancaman yang ditimbulkan Iran terhadap stabilitas regional, dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap pasukan AS di kawasan,” jelas Sullivan.
AS sendiri berupaya untuk memperketat sanksi terhadap Iran yang menjadi sumber minyak utama bagi China.