Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 November 2023 untuk kembali memperkuat komitmen kemitraan kedua negara.
Mengutip dari keterangan resmi Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, Rabu (8/11/2023), Joe Biden dan Jokowi akan bertemu di Gedung Putih. Adapun pertemuan ini dilakukan untuk memperdalam kemitraan kedua negara yang hampir berusia 75 tahun.
Pertemuan tersebut nantinya akan menjajaki peluang untuk memperkuat kemitraan dalam transisi energi, sektor ekonomi, perdamaian dan stabilitas kawasan, dan memperkuat hubungan antar masyarakat
Tak hanya itu, keduanya akan berkoordinasi untuk memperkuat sentralitas Asean, menegakkan hukum internasional, serta mendorong kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis, dalam pertemuan antara Jokowi dengan Wakil Presiden AS, Kamala Harris pada KTT Ke-43 Asean. Pertemuan tersebut dijadikan momentum untuk melobi AS mengenai kebijakan Inflation Reduction Act (IRA).
"Tanggapannya sangat positif, sangat baik dan akan menjadi follow up. Ini jangka waktu diskusinya akan cepat karena diharapkan pada pertengahan November sudah ada konkret dari diskusi itu tadi," jelas Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani kepada wartawan di JCC, Rabu (6/9/2023
Baca Juga
Tak hanya itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia sudah dekat dalam menyelesaikan permasalahan mengenai Inflation Reduction Act (IRA).
Luhut menuturkan dalam Bloomberg CEO Forum di Hotel Fairmont, Rabu (6/9/2023) bahwa pada November 2023 mendatang akan mendapatkan solusinya
Dalam KTT Ke-43 Asean tersebut, Kamala juga menekankan bahwa akan terus memperkuat hubungan bilateral antara AS-Indonesia, utamanya dalam bidang transisi energi hingga bidang keamanan.
Kamala kemudian menuturkan kemitraan yang dijanjikan oleh AS pada KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu, yakni pendanaan transisi energi di Indonesia senilai US$20 miliar atau sekitar Rp311 triliun yakni Just Energy Transition Partnership (JETP) dan program Millennium Challenge Compact senilai US$698 juta
“Ke depan, kami berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk meningkatkan arus bisnis antar negara kita termasuk kerangka ekonomi Indo-Pasifik. Kami juga akan terus bekerja sama dengan Indonesia untuk membangun rantai pasokan yang tangguh, termasuk mineral penting yang diperlukan untuk memperluas perekonomian energi ramah lingkungan,” jelas Kamala, Rabu (6/9/2023).
Adapun, mengutip Kyodo News, Rabu (8/11) Biden juga akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada 15 November 2023 di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco.