Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut bahwa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon-1 akan pensiun dini pada tahun ini.
Namun, Arifin tidak mengatakan secara spesifik kapan waktu untuk pensiun dini PLTU yang berada di Jawa Barat ini.
“Cirebon, karena kan yang paling memungkinkan [untuk pensiun dini],” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (10/11/2023).
Arifin menyebut, bahwa untuk dana yang dipakai untuk pensiun dini PLTU Cirebon-1 akan menggunakan dana dari Asian Development Bank (ADB) melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM).
Proyek tersebut diketahui juga sudah masuk dalam draf dokumen investasi komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) Just Energy Transition Partnership (JETP).
Seperti yang diketahui, Kepala Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) Edo Mahendra mengatakan satu pembangkit yang akan didorong untuk realisasi pembiayaan pensiun dini PLTU itu adalah PLTU Cirebon-1 di Jawa Barat lewat skema Energy Transition Mechanism (ETM).
Baca Juga
“PLTU yang dikejar adalah PLTU Cirebon-1 sesuai arahan Pemerintah Indonesia kami bekerja sama dengan berbagai pihak,” kata Edo saat dikonfirmasi, Jumat (3/11/2023).
Edo menuturkan pemerintah ingin ada sesuatu hal yang dapat diumumkan saat konferensi iklim dunia tersebut terkait dengan komitmen Indonesia untuk beralih pada energi yang lebih bersih.
“Kami bekerja sama dengan berbagai kementerian dan institusi lainnya yang terkait seperti Asian Development Bank dan industri lainnya untuk memastikan ada sesuatu yang dapat diumumkan di COP 28 nanti,” kata dia.
Lewat rancangan perencanaan dan kebijakan investasi komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) JETP, pemerintah bersama dengan mitra JETP berencana untuk mempercepat masa operasi PLTU Cirebon-1 ke 2037.
Adapun, pembangkit ini memiliki masa penghentian alamiah sesuai kontrak pada 2045 mendatang. JETP mengidentifikasi kebutuhan investasi untuk mempercepat masa operasi PLTU itu mencapai US$300 juta setara dengan Rp4,71 triliun mengacu pada kurs Rp15.715 per dolar AS.