Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sedang mengkaji revisi tarif batas atas (TBA) tiket pesawat. TBA di beberapa daerah tertentu bakal turun.
Budi Karya mengakui harga tiket pesawat saat ini cenderung mahal, terutama di wilayah Indonesia timur. Dia juga mendengarkan keluhan yang sama dari para anggota Komisi V DPR RI.
Seiring dengan hal tersebut, dirinya pun tengah mengkaji revisi TBA tiket pesawat. Kemenhub akan mengevaluasi dan mengkaji seluruh aspek dan komponen yang berkaitan dengan penetapan tarif batas atas.
Kendati demikian, Budi Karya belum dapat memastikan kapan revisi tarif batas atas tersebut akan dikeluarkan.
“[Revisi TBA] bisa keluar tahun ini, bisa juga tidak. Kami akan lihat faktanya, angka-angka yang menjadi bagian dari variabelnya, dan lain-lain,” kata Budi Karya di Kompleks Parlemen, Selasa (7/11/2023).
Sebelumnya, Budi Karya menilai penentuan TBA tiket pesawat harus dikaji dari seluruh sisi secara komprehensif. Apalagi, industri penerbangan Indonesia tengah menghadapi beberapa tantangan seperti pelemahan nilai tukar rupiah, kenaikan harga avtur, kelangkaan suku cadang pesawat, dan lainnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Budi Karya juga menyoroti daya beli masyarakat untuk tiket pesawat yang masih terbatas. Dia mengatakan kurangnya kemampuan tersebut terutama terlihat untuk masyarakat di daerah seperti Indonesia bagian timur.
“Di Indonesia bagian timur saya hampir setiap hari mendapatkan satu catatan bahwa harganya tinggi. Kita prihatin, sehingga mereka tidak bisa menggunakan pesawat," kata Budi Karya dalam acara CEO Talks INACA, Kamis (2/11/2023).
Seiring dengan hal tersebut, pihaknya berencana untuk merevisi tarif batas atas tiket pesawat pada daerah dengan daya beli yang kurang baik.