Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Beberkan Peluang India Buka Keran Ekspor Beras untuk RI

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyebut India berpeluang untuk membuka keran ekspor berasnya ke Indonesia.
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati
Aktivitas perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Dwi Rachmawati

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyebut, adanya peluang India membuka keran ekspor berasnya ke Indonesia. 

Adapun, India telah resmi melarang ekspor beras non-basmati mereka sejak 20 Juli 2023. Larangan itu dilakukan India sebagai upaya mengamankan stok beras di negaranya dan menahan kenaikan harga di pasar domestik akibat perubahan iklim.

"Kemungkinan India akan membuka keran ekspor ke Indonesia, bukan tahun depan, tahun ini. Tapi sampai sekarang belum ada keputusan resminya," ujar Buwas saat ditemui di sela-sela Rapat Kerja bersama Menteri Pertanian dan Komisi IV DPR-RI, Rabu (8/11/2023).

Menurut Buwas, kabar peluang India akan membuka ekspor beras untuk Indonesia didapati usai Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyurati pihak India. Buwas mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat dirinya dari Mendag, India siap mengekspor berasnya ke Indonesia hingga 1-1,5 juta ton.

"Bahkan beliau [Mendag] menyampaikan sudah siap juga India lepas [beras] ke kita 1,5 juta [ton], kata Pak Mendag," tuturnya.

Lebih lanjut, Buwas mengaku siap untuk mengimpor beras dari berbagai negara, termasuk India apabila memungkinkan. Musababnya, pasokan beras impor diperlukan segera untuk kebutuhan cadangan pangan pemerintah.

"Kita kan mana yang lebih cepat, kalau kita nunggu-nunggu ternyata belum pasti, tiba-tiba enggak pasti gimana?" kata Buwas.

Berdasarkan catatan Bisnis, Kamis (15/6/2023), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah India untuk pasokan beras di dalam negeri. Nantinya, beras impor sebanyak 1 juta ton bakal didatangkan jika sewaktu-waktu stok beras dalam negeri berkurang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper