Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembelian Barang Elektronik via Online Cuma Naik 5% di RI

Di tengah menurunnya rata-rata belanja global yakni dari US$85 ke US$68, Indonesia justru menunjukkan angka yang positif.
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik
Ilustrasi konsumen yang berbelanja secara daring melalui e-commerce di ponsel mereka/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Admitad, jaringan pemasaran afiliasi yang menyediakan serangkaian solusi teknologi untuk pengiklan dan penerbit, melaporkan pembelian barang elektronik oleh masyarakat Indonesia meningkat 5% dan pengeluaran tumbuh 4% lebih banyak.

Pertumbuhan ini sedikit tertinggal dari pertumbuhan penjualan online global sebesar 9%, tapi masih menunjukkan tren positif di industri ini. 

Dalam studinya, Admitad melakukan analisis kepada lebih dari 9 juta pesanan online global untuk lebih dari 360 merek. Mereka juga memeriksa 70.000 pesanan dari Indonesia untuk 26 merek lokal dan internasional, termasuk termasuk AliExpress, DHGate, Banggood, Samsung, Acer, Adorama, XP Pen.

“Konsumen tampaknya lebih memilih merek yang lebih terjangkau atau memutuskan memperbaiki perangkat mereka daripada membeli yang baru,” demikian laporan Admitad seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Rabu (8/11/2023).

Di tengah menurunnya rata-rata belanja global yakni dari US$85 ke US$68, Indonesia justru menunjukkan angka yang positif. Tercatat nilai rata-rata pesanan di Indonesia sebesar US$44 atau sekitar Rp660.000. Pesanan melalui perangkat seluler di Indonesia mencapai 18,5% dan diperkirakan terus meningkat.

Jika dilihat dari saluran utama penjualan di Indonesia, 22% melalui afiliasi, platform konten dan media online 21%, iklan kontekstual dan berorientasi target 17,3%, situs kupon 15,5%, layanan cashback 14,7%, grup dan blog media sosial 7,6%, dan lain-lain 1,9%.

Dalam laporannya, iklan online berorientasi target telah meningkatkan penjualan sebanyak 33%. Lalu, ada kenaikan 25% penjualan melalui iklan di layanan web pihak ketiga di Indonesia, sedangkan penjualan berbasis cashback naik 10%.

Di samping itu, kemudahan mendapatkan produk dengan harga menarik menjadi daya tarik bagi konsumen.

“Solusi pemasaran seperti pemasaran afiliasi kini menjadi semakin populer, dengan peningkatan 53% jumlah merek elektronik Indonesia yang mengadopsinya pada 2022,” bunyi laporan itu.

Kendati pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan global, Admitad tetap optimistis terhadap pertumbuhan penjualan online industri elektronik pada 2023 dan pasar Indonesia diprediksi terus tumbuh dengan stabil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper