Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter berkomitmen untuk tidak mengurangi frekuensi perjalanan KRL Jabodetabek di tengah proses retrofit rangkaian kereta (trainset) yang tengah berlangsung.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, pihaknya telah memulai proses retrofit sebanyak 19 rangkaian KRL yang akan dilakukan oleh PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) atau Inka. Anne menjelaskan, retrofit sarana ini merupakan upaya lanjutan dalam replacement 19 rangkaian sarana KRL yang dimiliki KAI Commuter secara bertahap mulai tahun 2023 – 2026.
Anne menuturkan, proses retrofit ini akan berdampak pada turunnya jumlah armada operasional. Meski demikian, dia memastikan KAI Commuter tidak akan mengurangi frekuensi perjalanan kereta per harinya.
“Dalam masa pengadaan impor KRL dan retrofit, kebijakan KCI tidak akan mengurangi frekuensi perjalanan,” kata Anne di Kantor KAI Commuter, Jakarta pada Senin (6/11/2023).
Meski demikian, KAI Commuter akan melakukan penyesuaian operasional berupa rekomposisi rangkaian kereta. Hal ini dilakukan dengan mengurangi jumlah kereta pada satu rangkaian dari yang awalnya 12 kereta menjadi 10 dan 8 kereta.
Dia menuturkan, rekomposisi rangkaian merupakan salah satu strategi KAI Commuter untuk menyeimbangkan antara upaya mempertahankan frekuensi perjalanan dan menjaga perawatan (maintenance) trainset yang ada tetap sesuai jadwal.
Baca Juga
Selain itu, Anne juga memastikan waktu tunggu antarkedatangan kereta atau headway KRL Jabodetabek tidak akan bertambah dengan dimulainya proses retrofit. Hal ini seiring dengan perbaikan dan modernisasi prasarana perkeretaapian seperti rel kereta.
Perbaikan-perbaikan ini berdampak pada meningkatnya kecepatan tempuh KRL. Dia mencontohkan, kecepatan tempuh maksimal KRL Line Bogor-Jakarta Kota telah naik dari sekitar 70 km/jam kini menjadi 80 km/ jam.
Peningkatan kecepatan juga telah terjadi di lintas pelayanan Bekasi dari yang sebelumnya 70 km/jam kini menjadi hingga 90 km/jam.
Adapun, Anne mengatakan, KAI Commuter akan mulai melakukan proses retrofit sebanyak empat rangkaian pada 2023. Kereta yang diretrofit terdiri atas tiga rangkaian seri Metro 05 dan satu rangkaian seri Metro 6000. Proses retrofit ini akan membutuhkan waktu selama 13-15 bulan.
“Nanti setelah 4 rangkaian selesai diretrofit, 4 lainnya akan masuk bengkel untuk diretrofit dan seterusnya hingga prosesnya selesai ke seluruh 19 rangkaian,” kata Anne.