Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Beri Kisi-kisi soal Cadangan Devisa RI, Bakal Anjlok?

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberi bocoran soal cadangan devisa Indonesia di tengah tekanan global.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, Selasa (3/11/2023) di Gedung Bank Indonesia (BI)./ Youtube BI.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, Selasa (3/11/2023) di Gedung Bank Indonesia (BI)./ Youtube BI.

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan kisi-kisi terkait posisi cadangan devisa Indonesia di tengah gejolak ekonomi global.

Dia menyampaikan bahwa penempatan devisa hasil ekspor (DHE) SDA di Term Deposit Valas yang diteruskan perbankan dari eksportir baru mencapai US$1,9 miliar.

“Belum semuanya karena memang PP No. 36/2023 itu efektifnya November 2023 dan untuk melihat itu, jangka waktunya 3 bulan,” katanya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/11/2023).

Perry juga menyampaikan bahwa sinergitas BI dan pemerintah dalam mengimplementasikan PP No. 36/2023 akan terus diperkuat, guna mendukung stabilitas dan ketahanan perekonomian Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Perry mengisyaratkan bahwa cadangan devisa Indonesia bisa saja berkurang ketika situasi global sedang dipenuhui ketidakpastian. 

Meski demikian, dia yakin cadangan devisa tetap terjaga lantaran aturan DHE SDA sudah membantu meningkatkan jumlah Term Deposit Valas eksportir yang diteruskan dari perbankan ke BI. 

"Caden naik ketika panen, ketika inflow besar. Nah, kita gunakan ketika ada tekanan global seperti saat ini, wajar saja. DHE SDA sudah membantu peningkatan cadev [cadangan devisa]," imbuhnya. 

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2023 mencapai US$134,9 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut turun US$2,2 miliar jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang sebesar US$137,1 miliar.

“Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2023 tetap tinggi sebesar US$134,9 miliar, meski menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Agustus 2023 sebesar US$137,1 miliar,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/2023).

Erwin menjelaskan, penurunan posisi cadangan devisa pada September 2023 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Langkah stabilisasi tersebut sebagai langkah untuk mengantisipasi dampak rambatan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Erwin mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper