Bisnis.com, JAKARTA — Raksasa migas Inggris, British Petroleum (bp) menjadwalkan ulang pengiriman 27 kargo gas alam cair atau liquified petroleum gas (LNG) yang tidak terkirim sepanjang tahun lalu ke tahun ini dan periode berikutnya.
Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi menerangkan penjadwalan ulang pengiriman kargo itu disebabkan karena mundurnya lini waktu operasi komersial atau commercial operation date (COD) dari proyek Train 3 LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat.
“Ada sekitar 27 kargo komitmen yang tidak dapat terkirim di 2022, dan dijadwal ulang ke 2023 dan seterusnya,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi saat dikonfirmasi, Rabu (1/11/2023).
Selepas on stream proyek Train 3 LNG Tangguh bulan lalu, Kurnia mengatakan, bp mulai melunasi sejumlah kontrak yang sudah diteken bersama dengan beberapa pembeli domestik dan internasional.
Sejumlah pembeli LNG bp itu di antaranya PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, Fujian hingga Kansai.
“Itu yang kita prioritaskan jadi kalau dari Tangguh 2024 ini belum ada yang uncommitted karena sudah kita prioritaskan untuk memenuhi yang tertunda itu,” kata dia.
Baca Juga
SKK Migas mencatat penalti yang didapat dari keterlambatan onstream Train 3 LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat mencapai US$400 juta atau setara dengan Rp5,9 triliun (asumsi kurs Rp14.773 per US$) hingga awal tahun ini.
Posisi penalti itu sudah ditekan lewat renegosiasi yang dilakuan dengan pembeli gas Train 3 LNG Tangguh selepas penjadwalan komersial yang molor dari operator lapangan.
Sebenarnya, proyeksi penalti atas keterlambatan on stream Train 3 LNG Tangguh itu dapat mencapai US$700 juta atau setara dengan Rp10,34 triliun. Lewat sejumlah diskusi dan renegosiasi, SKK Migas berhasil menghemat pembayaran penalti hingga US$300 juta setara dengan Rp4,43 triliun belakangan.
Sebelumnya, kargo lLNG pertama yang diproduksi dari fasilitas Tangguh Train 3 di Papua Barat telah dikirim ke pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Dengan beroperasinya Tangguh Train 3, maka kapasitas produksi dari dua Train yang saat ini telah beroperasi akan bertambah 3,8 juta ton dan membuat total kapasitas produksi tahunan menjadi 11,4 juta ton.
Anja-Isabel Dotzenrath, EVP Gas and Lowcarbon Energy bp mengatakan Tangguh Train 3 telah beroperasi dengan aman, hal ini menandakan fase baru untuk Tangguh LNG dan ini merupakan capaian yang amat membanggakan untuk bp dan juga para mitra Tangguh.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas kemitraan yang solid dan juga dukungan yang terus diberikan kepada kami sehingga kita bisa sampai di hari ini,” ungkapnya.