Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres terbaru terkait proyek rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan digarap oleh PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA).
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, menjelaskan alasan di balik proyek rusun ASN garapan SMRA yang tidak kunjung memasuki tahap lelang.
"Oh itu sedang finalisasi dokumen persetujuannya. Mudah-mudahan segera bisa kita rilis go or no go nya," kata Herry saat ditemui di JIExpo, Rabu (1/11/2023).
Herry menambahkan, pihaknya memang tengah mendorong percepatan pembangunan rusun ASN garapan Summarecon di IKN untuk segera menemukan titik terang.
"Ini kan harus segera diputus, tapi masih ada hal yang belum selesai. Kan urutannya prakarsa, persetujuan dulu, nanti setelah itu baru lelang. Ini belum persetujuan prakarsa," jelasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, SMRA dikabarkan akan membangun 6 tower rusun ASN mencapai 252 unit dengan nilai investasi mencapai Rp1,67 triliun. Proyek rusun ASN tersebut ditargetkan akan rampung pada akhir 2024.
Baca Juga
"Selesainya di 2024, cuma berapa banyak [yang terealisasi] ya tergantung kapan mulainya kan. Diharapkan Agustus 2024 akan ada upacara di sana, berarti sebelumnya kan harus sudah ada, makanya sekarang tinggal melihat waktunya," jelasnya beberapa waktu lalu.
Bukan hanya SMRA, sebelumnya Konsorsium Nusantara yang terdiri dari CCFG Corp dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara juga dilaporkan akan membangun 600 tower ASN dengan nilai Rp30,8 triliun.