Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LPEM UI Sebut RI Bakal Sulit jadi Negara Maju 2045, Ini Respons Airlangga

Menko Airlangga Hartarto buka suara terkait hasil survei LPEM UI yang menyebutkan bahwa RI sulit jadi negara maju pada 2045.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam gelaran Asean Business and Investment Summit (ABIS) 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023). - Dok. Asean Summit 2023
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam gelaran Asean Business and Investment Summit (ABIS) 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (3/9/2023). - Dok. Asean Summit 2023

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi hasil studi dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) yang menyebutkan Indonesia akan sulit menjadi negara maju pada 2045.  

Meski terdapat studi tersebut, Airlangga menekankan bahwa pemerintah selalu optimistis untuk keluar dari middle income trap (MIT) dan menjadi negara dengan pendapatan tinggi atau high income country. 

“Pemerintah selalu optimis, kita kan sudah mau masuk di dalam kerangka OECD, jadi banyak hal yang sudah akan kita siapkan transformasi berikutnya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (31/10/2023). 

Sebagaimana diketahui, Indonesia tengah berproses untuk menjadi anggota penuh dari lembaga internasional, yaitu Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

Sebelumnya, Airlangga bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) Mathias Cormann pada hari ini, Kamis (10/8/2023).

Airlangga menyampaikan, pertemuan yang dilakukan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut membahas rencana Indonesia menjadi anggota lembaga tersebut.

“Tadi Sekjen OECD datang untuk bertukar pikiran mengenai rencana Indonesia menjadi anggota OECD dan tentunya disampaikan bahwa keinginan Indonesia atau saran bapak Presiden [Jokowi] yang sudah diberitahukan ke 38 negara anggota OECD,” katanya di Jakarta, Kamis (10/8/2023).

Dia mengatakan anggota OECD menyambut positif keinginan Indonesia tersebut. Keberhasilan Indonesia dalam memimpin pertemuan G20 pada 2022, kata, dia juga menjadi salah satu pertimbangan. Pada tahun ini pun, Indonesia menjadi Ketua Asean 2023.   

Adapun, LPEM UI sebelumnya menyatakan dalam White Paper bertajuk Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029 mengungkapkan adanya potensi kegagalan Indonesia menjadi negara maju pada 2045.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Tegus Dartanto menyampaikan Indonesia akan sulit menjadi negara maju pada 20245 dengan kondisi saat ini, di mana pertumbuhan ekonomi hanya 5%. 

“Dengan kondisi saat ini, kemungkinan besar Indonesia akan sulit untuk bisa menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045,” katanya, dikutip dari CNBC Indonesia TV, Selasa (31/10/2023).  

Tegus menjelaskan pengalaman Indonesia setelah melalui krisis pada 1997-1998, rata-rata pertumbuhan ekonomi Tanah Air hanya di kisaran 5%. Sementara sebelum krisis, Indonesia mampu tumbuh hingga 7%.  

Dirinya menekankan bahwa Indonesia hanya dapat menjadi negara majuu bila mempertahankan pertumbuhan ekonomi di level 6%. 

“Namun berdasarkan pengalaman China, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Brasil, bahwa rata-rata negara setelah masuk upper middle, hanya China yang sanggup memiliki pertumbuhan di atas 6,5%,” jelasnya. 

Isu sumber daya manusia (SDM), menurut Teguh, lagi-lagi menjadi penghambat Indonesia menjadi negara maju karena jauh tertinggal dari negara lain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper