Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Manufaktur China Kontraksi Lagi, Ekonomi Belum Pulih Sepenuhnya

Aktivitas pabrik China kembali mengalami kontraksi pada Oktober 2023.
Manufaktur China/Bloomberg
Manufaktur China/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas pabrik China kembali mengalami kontraksi pada Oktober 2023. Ekspansi sektor jasa tidak terduga juga mengalami perlambatan, menunjukan perekonomian masih rapuh dan membutuhkan dukungan. 

Mengutip Bloomberg, Selasa (31/10/23) menurut Biro Statistik Nasional China, Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur menurun menjadi 49,5 pada Oktober 2023 dari 50,2 pada bulan sebelumnya. Angka ini lebih rendah dari perkiraan ekonom yang sebesar 50,2. 

Indeks non-manufaktur yang mengukur aktivitas di sektor konstruksi dan jasa, turun menjadi 50,6 dari yang sebelumnya sebesar 51,7. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan sebesar 52. 

Meskipun data ini dipengaruhi oleh faktor musiman dengan libur selama delapan hari pada awal bulan ini, data ini juga menunjukan bahwa permintaan pasar masih lemah. 

Indeks pesanan baru berdasarkan PMI manufaktur dan non-manufaktur keduanya berada di bawah angka 50 poin, menandakan adanya kontraksi dalam permintaan. 

“Penurunan ini sebagian disebabkan oleh faktor musiman, namun setelah memperhitungkan hal tersebut masih agak mengecewakan,” jelas ekonom China Raya di Societe Generale SA Michelle Lam. 

Lanjutnya, Lam menuturkan bahwa pemulihan masih rapuh dan pemulihan pembukaan kembali bisa jadi akan berakhir setelah musim liburan.

Investor telah mencari bukti bahwa langkah-langkah stimulus China baru-baru ini menopang pemulihan ekonomi yang telah dihadapi pada tahun ini karena kepercayaan konsumen dan bisnis yang lemah serta krisis properti yang terus berlanjut.

Pemerintah bulan ini juga akan  mengumumkan lebih banyak dukungan untuk perekonomian, termasuk menerbitkan utang negara tambahan dan menaikkan rasio defisit anggaran.

"Mengingat kejutan downside, pihak berwenang masih perlu memberikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan," jelas kepala ekonom China Raya di Australia & New Zealand Banking Group Ltd Raymond Yeung. 

Liburan Golden Week selama delapan hari di awal Oktober 2023 memacu aktivitas perjalanan dan pariwisata, namun mengganggu produksi pabrik. 

Jumlah orang yang bepergian naik 4,1% dari tingkat sebelum pandemi, sementara pendapatan pariwisata dalam negeri atau domestik hanya sedikit melampaui angka pada 2019.

"Aktivitas ekonomi China turun sampai batas tertentu, dan fondasi untuk pemulihan yang berkelanjutan masih perlu diperkuat lebih lanjut," jelas ahli statistik senior NBS Zhao Qinghe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper