Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Warren Buffett Digugat, Kenapa?

Perusahaan Warren Buffett, Berkshire Hathaway, digugat karena diduga mengubah metode akuntansi untuk menilai harga saham Pilot Flying J.
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield
Chairman dan CEO Berkshire Hathaway Inc. Warren Buffett ketika menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway Inc. di Omaha, Nebraska, AS, Minggu (6/5/2019)./Bloomberg-Houston Cofield

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan milik investor kawakan Berkshire Hathaway digugat oleh perusahaan operator jaringan pangkalan truk Pilot Travel Centers atas tuduhan melanggar ketentuan akuisisi senilai lebih dari US$10 miliar.

Melansir Bloomberg, Sabtu (28/10/2023), Berkshire diduga mengubah metode akuntansi yang digunakan untuk menilai bagian dari kesepakatan akluisisi tersebut, demikian menurut isi dokumen gugatan yang diajukan ke Pengadilan Delaware.

Berkshire awalnya mengakuisisi sekitar 39% saham Pilot Flying J, penyedia jasa pemberhentian truk yang dimiliki oleh pemilik Cleveland Browns Jimmy Haslam dan keluarganya, senilai US$2,75 miliar pada tahun 2017.

Kesepakatan tersebut meminta Buffett untuk membeli saham pengendali pada tahun ini. Miliarder ini membayar US$8,2 miliar untuk 41% saham lainnya pada bulan Januari, yang berarti dia sekarang memiliki 80% saham perusahaan.

Kesepakatan ini juga memberikan hak kepada keluarga Haslam untuk menjual 20% sisa saham perusahaan kepada Berkshire pada tanggal 1 Januari 2024, dengan menggunakan metode penilaian harga yang diterapkan pada pembelian lainnya.

Namun keluarga Haslam mengatakan bahwa para letnan Buffett telah mengubah aturan akuntansi yang mencakup bisnis pangkalan truk terbesar di AS itu, sehingga mengurangi nilai yang disebut sebagai hak beli.

Pilot telah berulang kali mengajukan keberatan atas perubahan Berkshire untuk menekan aturan akuntansi.

“Penggunaan aturan-aturan tersebut secara tidak adil merugikan Pilot dan menguntungkan Berkshire," tulis tim pengacara Pilot dalam dokumen gugatannya.

Juru bicara Berkshire Debbie Bosanek belum menanggapi email yang meminta komentar atas gugatan Pilot.

Kesepakatan tersebut telah memberikan keuntungan bagi Berkshire karena 750 lokasi jaringan Flying J di seluruh negeri menyumbangkan pendapatan sebesar US$9,5 miliar dan laba bersih sebesar US$83 juta kepada Berkshire pada kuartal I/2023.

Berlanjutnya pendapatan yang kuat pada bulan Agustus membuat saham Kelas B dari perusahaan transportasi, utilitas, energi, dan asuransi milik Buffett ini melonjak 3,6% ke level penutupan tertinggi sebesar US$362,58 per saham.

Keluarga Haslams berpendapat bahwa perubahan akuntansi ini akan memungkinkan Buffett untuk mendevaluasi sisa 20% saham perusahaan pangkalan truk tersebut secara signifikan.

Mereka meminta hakim Delaware untuk memerintahkannya berhenti menggunakannya sebagai pelanggaran perjanjian akuisisi. Perkiraan keluarga tentang berapa banyak nilai yang bisa hilang tidak disebutkan dalam gugatan tersebut.

Keluarga Haslams berpendapat bahwa mayoritas orang yang ditunjuk Berkshire telah menggagalkan upaya untuk membatalkan aturan akuntansi push-down dan Buffett menolak untuk memberikan jaminan bahwa 20% sisanya akan dihargai seperti saham sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper