Bisnis.com, TANGERANG — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memberikan klarifikasi mengenai proyeksi kinerja laba pada 2023 dan juga tahun-tahun berikutnya.
Sempat beredar informasi bahwa Garuda Indonesia diproyeksikan meraup laba hingga US$399 juta atau setara Rp6,35 triliun (asumsi kurs jisdor Rp15.933) sampai dengan akhir 2023.
Selain itu, Garuda Indonesia juga diproyeksikan meraup laba beruntun seperti laba sebesar US$589 juta pada 2024, laba US$631 juta pada 2025, dan laba US$647 juta pada 2026.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dirinya tidak mengetahui dari mana dan kapan informasi mengenai proyeksi laba tersebut beredar. Dirinya pun meminta agar setiap sumber yang diperoleh agar dikonfirmasi langsung ke manajemen.
“Jadi prognosa tahun ini saya belum bisa ngomong termasuk tahun-tahun ke depan,” ujar Irfan di ICE BSD Tangerang, Jumat (27/10/2023).
Dia pun menjelaskan saat proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), Garuda Indonesia berjanji kepada para kreditur maskapai pelat merah tersebut dapat meraih catatan positif dalam kinerja keuangannya.
Baca Juga
Meski demikian, dia belum bisa menyebutkan nilai laba yang diproyeksikan lantaran terdapat beberapa tantangan. Dia hanya menuturkan, nantinya proyeksi laba akan diinformasikan kepada para pemegang saham Garuda Indonesia.
Adapun, Garuda Indonesia membukukan pendapatan hingga US$1,39 miliar sepanjang semester I/2023, naik 58,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$878,69 juta.
Namun, Garuda Indonesia masih mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$76,5 juta sepanjang paruh pertama 2023. Berbalik dari laba sebesar US$3,76 miliar yang dicatatkan pada semester I/2022.
Laporan keuangan per semester I/2023 menunjukkan beban usaha Garuda Indonesia naik tipis 4,06% year-on-year menjadi US$1,26 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$1,21 miliar.
Di sisi lain, Garuda Indonesia juga mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar US$109,56 juta sepanjang semester I/2023. Angka ini juga berbalik dari laba sebelum pajak sebesar US$4 miliar yang dicapai pada periode sama tahun lalu.