Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Asian Development Bank (ADB) menyerukan pentingnya perkembangan desa dan UMKM di Indonesia.
Staff Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Sudarto menuturkan bahwa desa sejak lama sudah berperan aktif dalam membangun pemerintah.
Sudarto juga mengungkapkan bahwa jumlah UMKM Indonesia yang sangat banyak juga berkontribusi besar terhadap pendapatan negara, dimana masyarakat Indonesia juga tinggal di desa.
Atas kontribusi desa tersebut, Sudarto menuturkan bahwa hal ini digambarkan dalam Undang-Undang (UU) no 6 tahun 2014. Adapun sejak 2015 hingga 2023, diketahui sebanyak Rp538,9 triliun dana desa dialokasikan.
Dia juga menuturkan bahwa dana yang digelontorkan tersebut juga memiliki harapan dapat memberikan output yang lebih baik.
“Mudah-mudahan nanti (dalam acara) kita bisa mengkoreksi, mengkritisi memberikan masukan Rp538,9 triliun dari 2015 sampai 2023 sudah jadi apa saja,” jelas Sudarto dalam acara SEMBADHA 2023 di gedung Nusantara PKN STAN, Tangerang Selatan, Kamis (26/10/23).
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PKN STAN Rahmadi Murwanto menuturkan bahwa SEMBADHA 2023 mengangkat tema “Promoting Entrepreneurship and Innovation of Rural Economies in Indonesia”.
Tema tersebut juga merupakan salah satu sasaran program nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan unit ekonomi desa sebagai motor penggerak perekonomian di kawasan pedesaan.
Rahmadi menjelaskan bahwa SEMBHADA 2023 diikuti oleh UMKM, Kementerian Desa, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan lembaga-lembaga lainnya. Dia berharap acara ini memiliki banyak proses dialog yang terjadi, sehingga ada program-program yang dapat sinergikan bersama.
“Kami juga berharap pada kesempatan ini kita juga bisa bekerjasama, berkolaborasi, melalui program masing-masing, untuk bisa mengeroyok UMKM,” jelas Rahmadi
Menurutnya, salah satu isu yang terjadi adalah banyaknya kegiatan yang dilakukan, namun tidak pernah digabungkan ke dalam kelompok-kelompok tertentu, yang dapat membawa dampak yang jelas.
Di lain sisi, perwakilan dari Asian Development Bank (ADB) Institute Riznaldi Akbar menuturkan bahwa seminar ini dapat menjadi wadah bagi semua pihak, baik dari akademisi, praktisi maupun pembuat kebijakan.
Riznaldi juga menuturkan empat pilar dasar dalam mempromosikan wirausaha dan inovasi dalam ekonomi pedesaan. Hal tersebut meliputi memberikan akses yang mudah, memberikan kesempatan akses pasar lebih luas, menciptakan lingkungan yang kompetitif, dan mendorong kreativitas dan ketahanan.
Sebagai catatan, SEMBADHA 2023 juga memiliki agenda presentasi paper dengan 90 artikel yang lolos untuk dipresentasikan dari 11 bidang, dari total sebanyak 111 artikel.
Terdapat juga pameran dengan total 43 booth, yakni 6 dari lembaga pembiayaan, 4 SMV Kementerian Keuangan, 5 unit eselon 1 Kementerian Keuangan, 3 dari Kementerian lain atau dinas terkait, 3 dari perguruan tinggi, 4 dari organisasi mahasiswa, 17 dari UMKM, dan 1 dari BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).