Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelita Air Kembali Tambah Pesawat, Target Ada 11 Unit

PT Pelita Air Service kembali menambah armada baru berupa pesawat jenis Airbus A320 dengan total target 11 unit.
Pesawat Pelita Air bersiap lepas landas./ Dok. Istimewa
Pesawat Pelita Air bersiap lepas landas./ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan entitas anak PT Pertamina (Persero), PT Pelita Air Service (Pelita Air) kembali menambah armada baru berupa pesawat jenis Airbus A320.

Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan, pesawat ini adalah yang ke-9 dari total 11 unit yang sudah dipesan untuk 2023. Pesawat yang ke-10 dan ke-11 akan tiba pada pekan keempat November 2023.

Dendy menjelaskan, penambahan armada ini dilakukan seiring dengan amanat dari pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas udara nasional. Hal ini juga didukung oleh tingginya animo masyarakat terhadap Pelita Air.

Dia menuturkan, tingginya animo masyarakat terhadap Pelita Air tecermin dari tingginya tingkat keterisian kursi (seat load factor).

"Pada kuartal III/2023 atau periode 1 Juli-30 September 2023 keterisian kursi perusahaan mencapai rata-rata 83 persen," jelas Dendy dalam keterangan resminya, Selasa (24/10/2023).

Dendy melanjutkan, Pelita Air juga selalu mengutamakan untuk memberikan layanan terbaik serta kenyamanan masyarakat. 

Mengusung tagline #MakinNyamanTerbang, kehadiran Pelita Air diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan penerbangan yang nyaman, aman dan menyuguhkan pengalaman berkesan bagi para penumpangnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan skema rencana merger tiga maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), Citilink, dan Pelita Air. 

Erick mengatakan, merger tersebut nantinya tidak akan melebur tiga maskapai tersebut menjadi satu entitas. Dia menjelaskan, Garuda Indonesia akan tetap berdiri sebagai satu entitas, sedangkan Citilink dan Pelita Air akan dilebur. 

Dia memaparkan, ketiga maskapai tersebut nantinya akan tetap beroperasi sesuai dengan target pasarnya masing-masing. Secara terperinci, dia menuturkan Garuda Indonesia akan melayani segmen premium, Pelita Air melayani pasar ekonomi premium, sedangkan Citilink akan melayani pasar low cost carrier (LCC).

Erick Thohir mengatakan, skema peleburan Citilink dan Pelita masih terus dibahas hingga saat ini. Penetapan bentuk penggabungan kedua entitas akan bergantung pada kajian pembukuan masing-masing perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper