Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Sebut Ekonomi Indonesia Tahan dari Guncangan Global

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ekonomi RI tahan dari guncangan global.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20-2 Agustus 2023./ Dok Youtube Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20-2 Agustus 2023./ Dok Youtube Bank Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik dan berdaya tahan terhadap dampak rambatan global.

Perry menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 akan ditopang oleh konsumsi swasta, termasuk konsumsi generasi muda, yang meningkat sejalan peningkatan konsumsi di sektor jasa dan keyakinan konsumen yang masih tinggi. 

Selain itu, pertumbuhan investasi diperkirakan tetap baik didorong berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN). 

Di sisi lain, pertumbuhan riil ekspor barang menurun seiring pelemahan permintaan dari negara mitra dagang utama, terutama China, dan penurunan harga komoditas, sedangkan ekspor jasa tetap tumbuh tinggi sejalan dengan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara. 

Secara spasial, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papu, Kalimantan, serta Jawa. 

“Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi diperkirakan dalam kisaran 4,5-5,3% pada 2023 dan meningkat pada 2024,” katanya dalam Konferensi Pers hasil RDG, Kamis (19/10/2023).

Lebih lanjut, Perry mengatakan perbaikan ekonomi pada 2024 diperkirakan berlanjut, terutama didorong oleh permintaan domestik sejalan dengan kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). 

“Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan, Bank Indonesia terus meningkatkan stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, dengan sinergitas kebijakan fiskal pemerintah yang semakin erat,” jelas Perry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper