Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed: Suku Bunga Tak Perlu Naik, Resesi Juga Tidak Ada

Presiden The Fed wilayah Atlanta mengatakan bahwa suku bunga tak perlu dinaikkan dan resesi tak akan terjadi.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve memandang bahwa bank sentral tidak perlu menaikkan lagi suku bunga acuan dan resesi tak akan terjadi.

Presiden Bank Federal Reserve (The Fed) wilayah Atlanta Raphael Bostic mengungkapkan bahwa suku bunga tidak perlu dinaikkan untuk menurunkan inflasi sesuai dengan target.

"Saya sebenarnya tidak berpikir kita perlu menaikkan suku lagi [untuk menurunkan inflasi yang terlalu tinggi ke target 2 persen The Fed]" jelasnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/10/2023).

Bostic mengungkapkan bahwa kebijakan sudah cukup restriktif. Menurutnya, banyak dari dampak kenaikan suku buga The Fed juga jelas akan datang.

Namun, ada banyak juga momentum dalam ekonomi yang dapat mengatasi sebagian dari efek pengetatan kebijakan, sehingga memungkinkan ekonomi melambat tanpa jatuh ke dalam resesi.

Ia juga menuturkan bahwa konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina menciptakan ketidakpastian bagi AS dan ekonoi global. Hal ini akan memicu pemikiran ulang tentang pasar dan inflasi.

Namun, menimbang beberapa tahun terakhir yang penuh peristiwa tak terduga seperti pandemi dan invasi Rusia ke Ukraina, hal ini mengajarkannya untuk selalu bersiap dan bertindak ketika diperlukan.

“Kita mungkin harus menaikkan [suku bunga The Fed], tetapi itu bukan pandangan saya saat ini dan bukan harapan saya,” jelasnya, jika data yang masuk berbeda dengan yang ia harapkan.

Sebagai catatan, Bostic telah menjadi salah satu anggota The Fed yang bersikap lebih dovish dan menganjurkan mengakhiri kenaikan suku bunga, jauh sebelum rekan-rekannya yang sebagian besar percaya pada bulan lalu bahwa The Fed akan meningkatkan suku bunga 25 basis poin sebelum akhir tahun.

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa pembuat kebijakan The Fed juga terlihat telah melonggarkan pandangan tersebut, menimbang kenaikan imbal hasil obligasi Treasury jangka panjang, yang mereka yakini dapat melakukan beberapa pengetatan kebijakan The Fed.

Berdasarkan catatan Bisnis, terkait pendapat mengenai suku bunga dari Bostic berbeda dengan pejabat The Fed lainnya yang menyarankan suku bunga perlu dinaikkan lebih lanjut.

“[Berharap bagi FOMC] untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya pada tingkat yang restriktif untuk sementara waktu demi mengembalikan inflasi ke sasaran 2 persen kami dengan cepat,” jelas Bowman dalam pidato pertemuan dengan Connecticut Bankers Association, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (8/10/23).

Selain itu, Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa bank sentral AS kemungkinan perlu menaikkan suku bunga sekali lagi pada 2023 dan kemudian menahannya untuk beberapa waktu.

Adapun Presiden Fed New York John Williams juga menyarankan The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga, meskipun para pejabat The Fed akan mempertahankan suku bunga untuk beberapa waktu, agar inflasi dapat mencapai target 2 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper