Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fenomena El Nino Tidak Pengaruhi Produksi Batu Bara Dalam Negeri

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) fenomena El Nino tidak mempengaruhi kegiatan produksi batu bara dalam negeri.
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita
Aktivitas tambang batu bara di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. - Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) fenomena El Nino tidak mempengaruhi kegiatan produksi batu bara dalam negeri.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan bahwa tantangan El Nino tidak membuat produksi batu bara terdampak.

“Ya tapi kita alhamdulllah masih berjalan, tidak bisa prediksi berikutnya, tapi saat ini masih berjalan sesuai rencana,” kata Lana saat ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (11/10/2023).

Kendati dari sisi produksi tidak terganggu, Lana menuturkan hal tersebut juga tidak mempengaruhi adanya peningkatan produksi batu bara di Indonesia pada beberapa waktu terakhir.

Kementerian ESDM mencatat, realisasi produksi batu bara dari para produsen masih menunjukkan pada tren yang sama.

“Tidak juga [produksi tinggi],” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian ESDM mencatat realisasi produksi batu bara nasional telah mencapai 567,2 juta ton per 5 Oktober 2023. Realisasi ini telah mencapai 81,67 persen dari target 2023 sebesar 694,5 juta ton.

Di sisi lain, kuartal IV/2023 menjadi momentum bagi emiten-emiten penambang batu bara untuk memacu operasional guna mencapai target produksi sepanjang tahun ini.

Direktur PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan, emiten tambang kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim itu menargetkan volume produksi batu bara 75 juta ton hingga 80 juta ton pada 2023. Menurutnya, tidak ada revisi dari target awal BUMI. 

“Tidak ada perubahan dari guidance awal kami. Produksi ini meningkat dibandingkan dengan 70 juta ton pada 2022,” kata Srivastava.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper