Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono membuka peluang bagi para calon investor asal Prancis untuk menyuntik pembangunan mega proyek IKN.
Informasi tersebut diungkapkan Bambang saat menghadiri agenda Business Forum Indonesia - France 2023 yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Prancis dan Mouvement des Entreprises de France (MEDEF) di Paris, Prancis.
"Pihak Otorita IKN ingin mencari peluang investasi dan kerja sama dengan calon investor di Prancis. Beberapa perusahaan yang kami temui adalah hasil follow up dengan berbagai pihak," tuturnya dalam keterangan resmi dikutip Senin (9/10/2023).
Sebagaimana diketahui, Prancis merupakan salah satu negara yang potensial menjadi investor asing Indonesia dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Terlebih lagi, Bambang Menilai, kerja sama investasi antara Indonesia - Prancis sangat selaras dilakukan. Mengingat, pembangunan IKN sendiri memiliki lima karakteristik dasar pembangunan yang sejalan dengan minat investasi yang dimiliki sejumlah perusahaan Prancis.
Adapun, ke-lima poin dasar pembangunan IKN tersebut yakni berbasis hijau, inklusif, cerdas, tangguh, dan berkelanjutan. Selain itu, kerja sama investasi di bidang teknologi juga menjadi fokus kerja sama di dalam pertemuan ini.
Baca Juga
"Ada banyak hal yang bisa dijajaki, salah satunya di bidang teknologi," tegas Kepala OIKN, Bambang Susantono.
Sejalan dengan hal tersebut, baru-baru ini dikabarkan bahwa Otorita IKN resmi sepakat menjalin kerja sama pembangunan infrastruktur teknologi di IKN bersama perusahaan asal Prancis, Thales.
Sebagai informasi, Thales sendiri sebelumnya pernah menjalin kerja sama dengan Indonesia khususnya dalam proyek pembuatan satelit SATRIA 1.
Vice President Global Security and Digital Solutions Secure Communications and Information Systems of Thales, Makrem Dridi menuturkan, Thales akan turut serta di dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara sehingga mampu menciptakan kota yang berlandaskan dengan konsep smart city.
Pembangunan yang dilakukan nantinya tidak hanya berfokus menciptakan sebuah kota dengan infrastruktur teknologi yang baik, namun juga bagaimana infrastruktur teknologi tersebut mampu dibangun berlandaskan kepada karakteristik Ibu Kota Nusantara seperti hijau, inklusif, cerdas, tangguh, dan keberlanjutan.
"Semua protokol yang kami gunakan adalah protokol terbuka, kami menyediakan semua solusi dalam bentuk microservice dan mengedepankan teknologi cloud yang disertai dengan protokol yang maksimum. Dengan demikian, kami menerima berbagai jenis teknologi yang digunakan untuk masa kini dan untuk masa depan” jelas Makrem Dridi.
Tak hanya turut serta dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur teknologi di Ibu Kota Nusantara, perusahaan teknologi Thales juga akan berkontribusi dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat terkait bagaimana mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang ada.
“Merubah sebuah peradaban merupakan hal yang tidak mudah. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang berkembang” pungkas Bambang Susantono.