Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengumuman Inflasi oleh BPS, Kenaikan Harga BBM Pertamax Cs Diramal Kerek IHK September 2023

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara global membuat Pertamina juga mengerek harga jual ke masyarakat yang berujung mengerek inflasi.
SPBU Vivo di Jalan Raya Pasar Minggu Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Harga BBM non subsidi yang terkerek harga minyak dunia disebut turut menjadi penyumbang inflasi bulanan. - BISNIS/Widya Islamiati.
SPBU Vivo di Jalan Raya Pasar Minggu Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Harga BBM non subsidi yang terkerek harga minyak dunia disebut turut menjadi penyumbang inflasi bulanan. - BISNIS/Widya Islamiati.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2023 diperkirakan mengalami inflasi sebesar 0,08 persen mtm. Kondisi ini berbalik dari posisi Agustus 2023 yang mencatat deflasi sebesar 0,02 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada September 2023 dipicu oleh kenaikan harga minyak dunia yang mempengaruhi harga minyak domestik, serta meningkatnya biaya pendidikan.

“Kenaikan inflasi bulanan didorong oleh penyesuaian harga minyak nonsubsidi sebagai respons terhadap kenaikan harga minyak dunia dan kenaikan biaya pendidikan yang bersifat musiman,” katanya kepada Bisnis, Minggu (1/10/2023).

Selain itu, dari sisi pangan, Josua mengatakan bahwa inflasi pada September 2023 juga dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas beras dan gula.

Namun demikian, menurutnya, inflasi pangan diperkirakan mengalami deflasi kecil secara bulanan karena harga kelompok pangan selain beras dan gula masih menunjukkan tren penurunan.

Secara tahunan, Josua memperkirakan inflasi pada September 2023 mencapai tingkat 2,16 persen (year-on-year/yoy), turun dari 3,27 persen yoy pada Agustus 2023.

Penurunan ini, imbuhnya, terutama dipengaruhi oleh hilangnya dampak dari high base effect pada September 2022, yang dipicu oleh penyesuaian harga BBM Pertalite.

Sejalan dengan itu, inflasi inti diperkirakan terus menurun, dari 2,18 persen yoy pada Agustus 2023 menjadi 2,05 persen yoy pada September 2023. 

“Meski demikian, secara bulanan, inflasi inti diperkirakan cenderung meningkat secara bulanan karena depresiasi rupiah dan kenaikan biaya pendidikan secara musiman,” jelasnya.

Secara kumulatif, Josua memperkirakan tingkat inflasi year-to-date Januari hingga September 2023 mencapai 1,51 persen, turun secara signifikan dari inflasi ytd sebesar 4,84 persen yang tercatat pada periode yang sama pada 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan IHK Indonesia secara resmi pada besok, Senin (2/10/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper