Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi memberikan tambahan dana desa senilai Rp2 triliun kepada 37 provinsi di Indonesia.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 98/2023 tentang Pengelolaan Dana Desa yang ditekennya pada 22 September 2023 tersebut, merevisi sejumlah aturan dalam PMK No. 201/2022.
Dalam beleid termutakhir, tambahan Dana Desa dialokasikan berdasarkan kinerja Pemerintah Desa dan penghargaan dari kementerian/lembaga.
Penyaluran tambahan Dana Desa dilakukan secara sekaligus paling cepat bulan September 2023 dengan terlebih dahulu menyampaikan dokumen persyaratan berupa surat pernyataan kepala Desa terkait komitmen penganggaran tambahan Dana Desa dalam APBDes kepada pemerintah daerah.
“Penyaluran tambahan Dana Desa di tahun anggaran berjalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara sekaligus paling cepat bulan September 2023,” bunyi ayat (2) Pasal 21 beleid tersebut.
Selanjutnya, Sri Mulyani meminta Pemerintah Desa yang mendapat tambahan dana tersebut agar mempersiapkan rencana penggunaan, yaitu untuk mendanai kegiatan sesuai prioritas Desa dan/atau penanganan bencana alam dan non-alam terutama penanganan bencana El Nino dan dampaknya, antara lain kekeringan dan sulitnya air bersih, penurunan produktivitas pertanian, dan wabah penyakit.
Baca Juga
Sebagai informasi, pada tahun ini Kemenkeu menetapkan dana desa sebesar Rp70 triliun. Jumlah tersebut meningkat 3,09 persen dibandingkan dalam realisasi 2022 yang sebesar Rp67,9 triliun.
Jumlah dana desa yang dianggarkan tersebut setara dengan 2,28% dari target belanja negara sebesar Rp3.061,2 triliun.
Adapun pada tahun ini, dana desa lebih difokuskan untuk pemulihan ekonomi, peningkatan sumber daya manusia, serta mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem. Pengalokasian tersebut juga ditujukan mengatasi sejumlah permasalahan, mulai dari stunting, pengembangan ekonomi desa, pelaksanaan padat karya tunai, hingga penanganan bencana.
Kemenkeu mencatat realisasi dana desa sepanjang tahun ini hingga 31 Agustus 2023 mencapai Rp49,16 triliun. Capaian tersebut turun 2,5 persen dari tahun lalu yang senilai Rp50,44 triliun pada periode yang sama.
