Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTGU Muara Karang Milik PLN Siap Melantai di Bursa Karbon

PLTGU Muara Karang Blok 3 milik PLN berpotensi segera melantai di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).
Ilustrasi PLTGU/Istimewa-PLN
Ilustrasi PLTGU/Istimewa-PLN

Bisnis.com, JAKARTA - Unit pembangkit listrik milik PT PLN (Persero), PLTGU Muara Karang Blok 3, berpotensi segera melantai di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).

Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, perseroan telah mendapatkan sertifikat pengurangan emisi (SPE) gas rumah kaca (GRK) untuk PLTGU Muara Karang Blok 3 sebesar 927.113 ton CO2e. 

“SPE GRK tersebut berpotensi untuk diperdagangkan melalui bursa karbon,” kata Gregorius kepada Bisnis, Rabu (27/9/2023).

Lebih lanjut, Gregorius mengatakan bahwa untuk perdagangan emisi atau persetujuan teknis batas atas emisi pelaku usaha (PTBAE-PU) akan dilakukan melalui bursa karbon maupun perdagangan secara langsung.

Lebih lanjut, Gregorius kembali menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung pelaksanaan perdagangan karbon, baik melalui perdagangan langsung dan juga bursa karbon.

Dirinya menyebut bahwa saat ini PLN memiliki setidaknya lima entitas perusahaan yang berperan dalam implementasi nilai ekonomi karbon (NEK) sebagai bagian dari pengembangan bisnis perusahaan. 

“Kelima entitas tersebut ialah PT PLN Indonesia Power (IP) dan PT PLN Nusantara Power (NP) yang berperan sebagai pelaku perdagangan karbon,” ujarnya.

Kemudian, tiga lainnya adalah PT PLN ICON Plus sebagai penyedia dan pengembang platform perdagangan karbon, PT Energy Management Indonesia (EMI) sebagai potential management office perdagangan karbon, dan PLN Pusertif yang berpotensi sebagai lembaga validasi dan verifikasi. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa potensi bursa karbon di Indonesia dapat mencapai Rp3.000 triliun, bahkan lebih, seiring dengan tingginya potensi kredit karbon yang bisa ditangkap.

Menurutnya, keberadaan bursa karbon dapat menjadi langkah konkret untuk mencapai target net zero emission. Apalagi, potensi bursa karbon di Indonesia terbilang cukup tinggi.

"Jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai Rp3.000 triliun, bahkan bisa lebih. Sebuah angka yang sangat besar," ujar Jokowi saat meluncurkan Bursa Karbon Indonesia, Selasa (26/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper