Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ritel Berencana Batasi Pembelian Beras SPHP, Ini Alasannya

Aprindo berencana membatasi pembelian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram yaitu 2 pcs per konsumen di ritel.
Perum Bulog memasok 1.000 ton beras untuk Transmart di seluruh Indonesia/ BISNIS-Ni Luh Anggela.
Perum Bulog memasok 1.000 ton beras untuk Transmart di seluruh Indonesia/ BISNIS-Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) berencana untuk membatasi pembelian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram yaitu 2 pcs per konsumen.

Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey, menyampaikan, rencana pembatasan tersebut dilakukan agar beras SPHP dapat secara merata dijangkau oleh masyarakat.

“Kita batasi untuk per konsumen, supaya ada pemerataan karena [beras] 5 kilogram per keluarga bisa satu minggu kan,” kata Roy saat ditemui di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (21/9/2023).

Roy menengungkapkan bahwa rencana pembatasan untuk pembelian beras SPHP 5 kg akan didiskusikan bersama anggota ritel lainnya pada Jumat (22/9/2023). 

Di sisi lain, peritel telah meminta tambahan pasokan beras sebanyak 2.500 ton kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog. 

Kendati demikian, permintaan beras sebanyak 2.500 ton tersebut tidak berlaku hingga akhir tahun. Roy mengatakan, permintaan pasokan per bulannya akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang ada.

“Jadi kami akan minta per bulan itu berubah-ubah, karena kami nggak tahu sekarang penyalurannya [beras SPHP] merata nggak. Kan operasi [pasar] jalan, bansos jalan, ke pasar tradisional jalan, ritel jalan,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Bapanas menugaskan Perum Bulog untuk pengadaan beras impor sebanyak 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Penugasan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil rapat bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret 2023.

Dalam surat bernomor B2.TU.03.03/K/3/2023 tertanggal 24 Maret 2023, pasokan beras dapat dimanfaatkan untuk program SPHP, bantuan beras kepada sekitar 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dan kebutuhan lainnya.

Adapun hingga saat ini, Perum Bulog sudah menguasai 1,6 juta ton beras di gudangnya, sedangkan sisanya secara bertahap masuk ke Indonesia.

“Saya sudah siapkan semua, dan jumlah beras keseluruhan Bulog sudah punya 2 juta ton. Jadi yang sudah ada 1,6  juta ton, sisanya 400.000 ton sedang berdatangan,” jelas Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper