Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) meminta pemerintah untuk menambah pasokan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kilogram sebanyak 2.000 hingga 2.500 ton ke ritel-ritel.
Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey, menyampaikan, permintaan tersebut sudah disampaikan dalam rapat bersama Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rabu pagi (20/9/2023).
“Tadi saya minta, 2.000 sampai 2.500 ton [yang digelontorkan ke ritel]. Kecil sih tapi konsisten karena kita ada beras premium juga dari distributor. Ini beras SPHP yang Rp54.500 per 5 kilogram itu,” kata Roy saat ditemui di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (21/9/2023).
Roy mengungkapkan, permintaan tersebut sudah direspons dan sedang dihitung oleh Perum Bulog mengingat beras SPHP juga akan digelontorkan untuk bantuan sosial (bansos) kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM) mulai September hingga November 2023.
Kendati demikian, permintaan beras sebanyak 2.500 ton tersebut tidak berlaku hingga akhir tahun. Dia menuturkan, permintaan pasokan per bulannya akan berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang ada.
“Jadi kami akan minta per bulan itu berubah-ubah, karena kami nggak tahu sekarang penyalurannya [beras SPHP] merata nggak. Kan operasi [pasar] jalan, bansos jalan, ke pasar tradisional jalan, ritel jalan,” ujarnya.
Baca Juga
Dalam upaya memastikan agar beras SPHP dapat dijangkau oleh masyarakat, Aprindo berencana untuk membatasi pembelian, yakni 2 pcs per konsumen. Terkait pembatasan tersebut, akan dibahas bersama anggotanya pada Jumat (22/9/2023).
“Iya [2 pcs per] konsumen supaya ada pemerataan. Karena 5 kilogram per keluarga bisa satu minggu,” ujarnya.
Seperti diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui Perum Bulog menyalurkan beras SPHP ke semua lini pasar baik tradisional, ritel modern, termasuk Pasar Induk Beras Cipinang guna menekan harga beras nasional. Penyaluran tersebut merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun Perum Bulog saat ini telah mengamankan 2 juta ton beras, di mana 1,6 juta ton sudah ada di gudangnya dan sisanya secara bertahap tiba di Indonesia.
“Saya sudah siapkan semua, dan jumlah beras keseluruhan Bulog sudah punya 2 juta ton. Jadi yang sudah ada 1,6 juta ton, sisanya 400.000 ton sedang berdatangan,” jelas Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso beberapa waktu lalu.