Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Kompak The Fed Bakal Tahan Suku Bunga Besok

The Fed diproyeksikan mempertahankan suku bunga acuan pada September 2023, namun membuka peluang kenaikan suku bunga dalam pertemuan mendatang.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg

Bisnis.comJAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) diproyeksikan melakukan jeda kenaikan suku bunga  pada Rabu waktu setempat (20/9/2023) dan tetap membuka peluang untuk kenaikan paling cepat pada November 2023. 

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) diperkirakan mempertahankan suku bunga pada 19-20 September 2023 di kisaran 5,25-5,5 persen, yakni level tertinggi dalam 22 tahun terakhir. 

Ketua The Fed, Jerome Powell telah mengisyaratkan bahwa para pemimpin The Fed lebih memilih menunggu untuk mengevaluasi dampak kenaikan di masa lalu terhadap perekonomian, saat mereka mendekati akhir kampanye kenaikan suku bunga. 

Namun, dengan inflasi yang masih jauh di atas target 2 persen, para pejabat mungkin akan mempertimbangkan kenaikan satu kali lagi dalam proyeksi kuartalan mereka. 

"Mereka tidak cukup percaya diri untuk mengatakan bahwa mereka telah menaklukkan inflasi," jelas pendiri MacroPolicy Perspectives LLC dan mantan ekonom the Fed, Julia Coronado, dikutip dari Bloomberg, Rabu (20/9).

Menurutnya, inflasi masih terlalu tinggi sehingga opsi kenaikan masih dibuka. Ia juga berpendapat bahwa Powell tidak akan memberi kejelasan.

Para ekonom-ekonom bank ternama di Wall Street juga memproyeksikan bahwa tidak ada kenaikan pada pertemuan September 2023 ini. 

Bank

Proyeksi Suku Bunga September 2023

Bank of America

Jeda

Barclays

Jeda

Citi

Jeda

Deutsche Bank

Jeda

Goldman Sachs

Jeda

JPMorgan Chase

Jeda

Morgan Stanley

Jeda

Nomura

Jeda

Wells Fargo

Jeda

"Penahanan suku bunga pada pertemuan 19-20 September adalah kesimpulan yang sudah pasti. Namun, data yang beragam selama periode antar pertemuan menandakan langkah selanjutnya pada pertemuan 31 Oktober-1 November kurang jelas,” ungkap ekonom Bloomberg,  Anna Wong, Stuart Paul dan Eliza Winger.

Para ekonom Bloomberg memperkirakan bahwa dot plot terbaru yang dirilis minggu ini, akan mengindikasikan median pejabat FOMC memperkirakan adanya satu kali kenaikan pada 2023. Namun hal ini dinilai sebagai pilihan yang sulit. 

Wall Street nantinya akan berfokus pada proyeksi pejabat The Fed mengenai suku bunga, yakni yang disebut ‘dot plot’, yang menunjukan bahwa para anggota FOMC tampaknya bertekad untuk menaikkan suku bunga lagi. 

The Fed juga terbagi antara pembuat kebijakan yang lebih dovishyang siap untuk mempertahankan suku bunga sepanjang sisa 2023, dan yang hawkish yang memiliki keinginan untuk menaikkan suku bunga hingga 5,6 persen atau lebih. 

Para komite juga dapat menaikkan proyeksi pertumbuhan 2023 menjadi sekitar 2 persen dan mencari pasar tenaga kerja yang lebih kuat, dengan lebih sedikit pengangguran pada 2023. 

Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, juga memperkirakan proyeksi median bahwa akan ada satu kali kenaikan pada 2023 dan memperkirakan adanya pemangkasan jumlah kenaikan pada 2024. 

Kepala ekonom AS di High Frequency Economics juga berpendapat bahwa The Fed telah memberikan banyak tingkat suku bunga yang cukup ketat. 

"Namun jika pasar tenaga kerja tidak melunak dan ada kejutan-kejutan pada inflasi, maka ada risiko bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi,” jelasnya. 

Para pejabat The Fed juga akan memberikan proyeksi ekonomi pertama mereka untuk 2026. Mereka juga memperbarui pandangan mengenai suku bunga netral, yang beberapa ekonom perkirakan dapat naik di atas 2,5 persen, yang diperkirakan pada bulan Juni 2023. 

Untuk keputusan suku bunga September 2023, sebagian besar pernyataan FOMC pasca-rapat kemungkinan besar akan hampir sama dengan pernyataan pada Juli 2023, dengan tetap mempertahankan kecenderungan untuk menaikkan suku bunga tanpa komitmen kuat untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Komite kemungkinan akan terus menggambarkan pertumbuhan sebagai moderat, meskipun mungkin akan mengubah deskripsi pasar tenaga kerja, yang kurang terlalu ‘panas’ dalam beberapa bulan terakhir. 

Pembuat kebijakan Hispanik pertama di The Fed, Gubernur Adriana Kugler, akan bergabung dengan komite setelah konfirmasinya. Tidak ada perbedaan pendapat yang diharapkan.

Kemudian, Powell dalam konferensinya juga akan ditanyakan mengenai apakah ia memperkirakan kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini dan apakah setuju dengan proyeksi suku bunga dalam dot plot. 

Kepala ekonom Stifel Financial Corp, Lindsey Piegza menuturkan bahwa Powell mungkin akan menekankan bahwa para pejabat The Fed akan tetap bertahan hingga inflasi terkendali.  

"Dia ingin menjaga opsi tetap terbuka dan hal terakhir yang dia inginkan adalah pasar memperhitungkan penurunan suku bunga pada awal 2024," jelas Piegza 

The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada akhir pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari (21 September WIB). Nantinya, Powell akan mengadakan konferensi pers 30 menit kemudian. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper