Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saat UMKM Kepiting Bakau Bertransformasi Manjakan Wisatawan Bajo

Dengan adopsi teknologi crab boxes, penggemukan kepiting bakau dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa terkendala cuaca.
BUDIDAYA KEPITING BAKAU: Pelaku UMKM Kepiting Bakau Boleng di Desa Golo Sepang, Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah memeriksa salah satu demplot, Senin (21/8/2023). Bisnis - Himawan L Nugraha.
BUDIDAYA KEPITING BAKAU: Pelaku UMKM Kepiting Bakau Boleng di Desa Golo Sepang, Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah memeriksa salah satu demplot, Senin (21/8/2023). Bisnis - Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, Labuan Bajo -- Kotak hitam berlubang dari plastik berderet  rapi di atas rak dua lantai. Kotak-kotak itu tersusun di kiri dan kanan dalam ruangan sekitar 3x4 meter itu. 

Setiap para-para menyimpan sekitar 100 box yang di dalamnya terdapat kepiting bakau muda. Dengan desain vertikal, terdapat 200 kotak hewan dengan nama latin Scylla Serrata itu digemukkan.

Di ruang itulah Vincent Saur (43) saban hari datang memberi makan para kepiting. Saat Bisnis bertandang ke rumah budi daya itu akhir Agustus 2023 lalu Vincent terlihat tengah asyik bekerja. Tangannya dengan sigap mengangkat salah satu kotak untuk memperlihatkan kepiting muda. 

Menurut Vincent setiap kotak berisi kepiting bakau dengan berat 100-200 gram saat dimasukkan. Kepiting muda itu diambil dari tambak yang berjarak 10 menit dari desa. 

"Ini [vertical crab house] merupakan upaya untuk lebih maju. Sebelumnya dibesarkan di tambak," kata Vincent menjelaskan.   

Vincent menuturkan sebelum dilakukan budi daya dengan rumah kepiting vertikal, petani menggunakan tambak alam yang berada di ujung desa. Sedangkan bibit untuk tambak dibeli dari nelayan. Hasil ikutan karena terjaring saat mencari ikan. 

"[Kuncinya] diberi makan ikan segar pagi dan sore agar tidak kopong [kepiting tidak memiliki daging yang banyak]," tambah Vincent. 

Menurut dia, dengan mengganti penggemukan ke rumah vertikal, tantangan alam seperti banjir ataupun hewan predator dapat ditekan. Dengan beternak di samping rumah, pekerjaan menggemukkan kepiting dapat dijadikan usaha sampingan. 

"Saya lakukan sambil berbengkel [sepeda motor]," katanya.   

Saat UMKM Kepiting Bakau Bertransformasi Manjakan Wisatawan Bajo
 

Dia menggambarkan soal pemasaran tidak terlalu kendala. Sejumlah hotel dan restoran di sekitar Labuan Bajo siap menampung asalkan memenuhi standar yang sudah ditetapkan. 

Untuk memulai usaha penggemukan ini, kepiting muda dengan berat 100 gram jika dibeli ke nelayan memiliki harga Rp55.000 per kilo gram atau dengan kata lain Rp5.500 per ekor. 

Dalam 3 bulan, hewan bercapit ini akan tumbuh dalam rentang berat 350 gram hingga 500 gram per ekor. Selanjutnya dijual Rp90.000 per kilogram. Sedangkan standar panjang yang dibutuhkan untuk dapat diekspor ataupun masuk ke restoran yakni 12 centimeter. 

"Untuk kepiting, bukan harga per kilogram patokannya, semakin besar menjadi semakin mahal," katanya menjelaskan. 

Vincent menjelaskan, dibutuhkan pakan sekitar 2 kilogram per hari untuk kotak yang dimilikinya pada tahap awal. Jumlah ini akan terus bertambah seiring pertumbuhan.

Dinas Kelautan menetapkan rasio pakan yang diberikan 5 persen dari bobot hidup. Artinya saat kepiting memiliki bobot sekitar 500 gram, dibutuhkan pakan 10 kilogram per hari.      

"Harga ikan segar sekitar Rp7.000 per kilogram," katanya menjelaskan.

Dengan rumus ini, maka membesarkan 200 kotak kepiting bakau sekitar Rp1,1 juta untuk bibit, Rp14.000 sampai dengan Rp70.000 untuk pakan dalam 90 hari. Sedangkan untuk modal awal, dibutuhkan crab boxes serta sistem sirkulasi air."Kami sudah jalankan dengan tiga metode berbeda, dengan crab box lebih berhasil," kata Vincent. 

Penggemukan kepiting dengan metode crab boxes tidak hanya dilakukan oleh Vincent. Di desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur itu terdapat 31 petani yang bergabung melakukan metode budidaya kepiting ini. Hasilnya selain untuk hotel dan restoran, sebagian juga dikemas untuk ekspor. 

Menurut Vincent  pada tahap awal penggemukan kepiting dengan box ini dibantu oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA). Dukungan diberikan baik dalam bentuk pelatihan, dukungan prasarana, hingga akses pasar. 

"Kami sudah masuk ke Platran [Plataran Komodo Resort]," ujar Vincent  menggambarkan potensi bisnis yang dijalankan. 


Topang Pariwisata Labuan Bajo

Besarnya potensi bisnis penopang pariwisata disadari oleh Edistasius Endi, Bupati Manggarai Barat. Menurutnya, pemberdayaan dan penguatan kapasitas dibutuhkan menyambut Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat jadi destinasi pariwisata super prioritas.    

"Kita tidak boleh jadi objek, rakyat didorong menjadi subjek [peningkatan perekonomian di Labuan Bajo], sehingga rakyat [Manggarai Barat] tidak menjadi tamu di negeri sendiri," katanya saat meninjau pembudidayaan kepiting bakau di Desa Golo Sepang, Boleng. 

Menurutnya, dukungan dari swasta yang bersedia mengembangkan kapasitas di wilayah ini akan disambut dengan tangan terbuka. 

Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Sigit P. Kumala menuturkan pemerintah telah menetapkan Labuan Bajo sebagai kawasan wisata super prioritas. Atas status ini, dibutuhkan pengembangan UMKM sebagai penyangga baik sisi kuliner hingga pertanian yang menyasar pasar kawasan wisata.

"Untuk masuk ke sektor perhotelan dan industri wisata lain maka produk yang dihasilkan perlu memenuhi standar," kata Sigit ditemui di Labuan Bajo.

Lebih jauh dia menjelaskan sejumlah pelatihan dan dukungan telah diberikan YDBA agar UMKM di kawasan yang dibina mampu memenuhi standar yang berlaku di industri. Dukungan diberikan melalui pelatihan serta pendampingan.

"Maka kami memberi pelatihan dan pendampingan kepada UMKM agar memenuhi standar QCD. Misal untuk hotel maka dibutuhkan kepiting minimal berukuran 12 cm dan berat minimal 350 gram," kata Sigit.

QCD atau quality, cost, and delivery adalah tiga aspek yang harus diperhatikan dalam bisnis. Masing-masing aspek yakni kualitas produk, besaran biaya pokok, dan distribusi memiliki nilai yang sama pentingnya untuk dipenuhi standar minimalnya agar bisnis berjalan secara berkelanjutan.

Sigit menyebutkan setelah para binaan mandiri, maka selanjutnya akan diarahkan membentuk koperasi yang dapat menjadi wadah tumbuh bersama secara perekonomian dan kekeluargaan. "Nantinya kalau mereka sudah berhasil, maka mereka akan membentuk koperasi yang akan membantu membukakan akses pendanaan [sehingga menjadi lebih besar]," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper