Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Negara Anggota OECD vs BRICS, Jokowi Pilih Mana?

Berikut perbandingan daftar negara anggota OECD vs BRICS. Presiden Jokowi pilih gabung yang mana?
Logo OECD vs BRICS. JIBI/Istimewa
Logo OECD vs BRICS. JIBI/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan memilih bergabung menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) ketimbang BRICS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia saat ini tengah menyiapkan diri menjadi anggota OECD. 

Menurutnya, bergabung menjadi anggota OECD akan memberikan manfaat yang lebih besar, terutama untuk meningkatkan standar kebijakan dari pemerintah.

Hal ini, imbuh Airlangga akan menjadikan standar regulasi Indonesia menjadi lebih unggul, terutama dalam mendukung perekonomian yang adil, inklusif, bebas dari korupsi, dan berwawasan lingkungan.

Airlangga pun menyatakan bahwa 38 negara anggota OECD merespons positif dan menyambut baik atas keinginan Indonesia untuk bergabung menjadi anggota lembaga tersebut.

“Pada pertemuan dengan OECD beberapa waktu lalu, 38 negara anggota OECD menyambut baik dan mendukung keinginan Indonesia untuk bergabung ke dalamnya. Indonesia butuh untuk harmonisasi regulasi dengan lebih dari 200 standar yang ditetapkan oleh OECD,” kata dia.

Hal yang sama pun disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi Susiwijono Moegiarso. Dia mengatakan bahwa pertimbangan Indonesia lebih memilih OECD daripada BRICS karena pemerintah melihat  terdapat sejumlah pertentangan di antara masing-masing negara BRICS.

“Pak Presiden meminta kita bergabung dengan OECD saja, dan mempersiapkan 3 tahun agar bisa masuk ke organisasi ini,” kata dia.

Tujuan Terbentuknya OECD dan BRICS

Untuk diketahui, OECD dibentuk pada 14 Desember 1960. Sebanyak 20 negara menandatangani Konvensi Organisasi untuk kerja sama terkait ekonomi dan pembangunan tersebut.

Tujuan dari terbentuknya OECD adalah untuk merumuskan kebijakan yang mendorong terwujudnya kesejahteraan, kesetaraan, kesempatan, dan kemakmuran bagi seluruh masyarakat.

OECD bekerja untuk menetapkan standar internasional berbasis data dan menemukan solusi untuk berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan, diantaranya mulai dari meningkatkan kinerja ekonomi dan menciptakan lapangan kerja hingga mendorong pendidikan yang kuat dan memerangi penghindaran pajak internasional.

Sementara itu, BRICS merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan). Pembentukan BRICS diprakarsai oleh pihak Rusia.

Tujuan dari dibentuknya BRICS yaitu untuk mendorong terwujudnya dialog dan kerja sama di antara negara-negara anggota secara proaktif, pragmatis, terbuka, dan transparan.

Kekuatan ekonomi negara-negara BRICS pun terus meningkat, signifikansi BRICS sebagai salah satu kekuatan pendorong utama pembangunan ekonomi global, dengan jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, sehingga membentuk pondasi pengaruh mereka di kancah internasional.

Pada akhir Agustus 2023 lalu, BRICS memutuskan untuk menerima negara anggota baru, diantaranya Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab.

Para pemimpin BRICS pun membuka pintu yang besar untuk perluasan kerja sama di masa mendatang, seiring dengan banyak negara lainnya yang menyatakan minat mereka bergabung dengan BRICS.

Berikut daftar negara anggota BRICS

  1. Brasil
  2. Rusia
  3. India
  4. China
  5. Afrika Selatan
  6. Arab Saudi
  7. Iran
  8. Ethiopia
  9. Mesir
  10. Argentina
  11. Uni Emirat Arab

Daftar negara anggota OECD

  1. Australia
  2. Austria
  3. Belgia
  4. Kanada
  5. Chili
  6. Kolombia
  7. Kosta Rika
  8. Republik Ceko
  9. Denmark
  10. Estonia
  11. Finlandia
  12. Prancis
  13. Jerman
  14. Yunani
  15. Hungaria
  16. Islandia
  17. Irlandia
  18. Israel
  19. Italia
  20. Jepang
  21. Korea Selatan
  22. Latvia
  23. Lituania
  24. Luksemburg
  25. Meksiko
  26. Belanda
  27. Selandia Baru
  28. Norwegia
  29. Polandia
  30. Portugal
  31. Slovakia
  32. Slovenia
  33. Spanyol
  34. Swedia
  35. Swiss
  36. Turki
  37. Britania Raya
  38. Amerika Serikat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper