Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali membanjiri beras Bulog ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dalam waktu dekat.
Langkah itu diambil sebagai upaya pemerintah mengintervensi harga beras yang saat ini melonjak melampaui harga eceran tertinggi (HET) Rp10.900 per kilogram. Data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) rata-rata harga beras medium saat ini menembus ke level Rp12.760 per kilogram.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut bahwa rencana penyaluran beras Bulog ke PIBC merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dengan menyalurkan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) ke jaringan pasar, termasuk PIBC diharapkan dapat menekan harga beras di konsumen kembali menuju HET.
"Sebentar lagi ke Pasar Induk Cipinang kita siapkan, supaya masif. Pengennya dari minggu lalu," ujar Arief usai meluncurkan bantuan sosial [bansos] beras di Gudang Bulog Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Senin (11/9/2023).
Saat ini, kata Arief tengah menyiapkan mekanisme ihwal dan teknis pendistribusian beras Bulog ke PIBC.Dia memastikan beras Bulog akan segera tersedia di PIBC seiring keinginan presiden agar beras SPHP cepat didistribusikan. Kendati demikian, Arief tak menyebut jumlah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan dikucurkan ke PIBC.
"Segera, hari ini kita ngobrol mungkin besok atau lusa. Nanti kalau ada kita kasih tahu," ucap Arief.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Kamis (10/8/2023), pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) membeberkan sudah sejak lama mereka tidak mendapatkan pasokan beras dari Bulog untuk stabilisasi harga.
Anto, salah satu pedagang beras Toko Idola, PIBC mengatakan terakhir kali beras Bulog ada di lapaknya yakni di akhir 2022 ketika gejolak harga terjadi pada saat itu. Namun, sampai memasuki paruh kedua tahun 2023 belum ada sebutir pun beras Bulog mampir di tokonya.
“Beras Bulog untuk saat ini belum ada,” kata Anto saat ditemui di PIBC, Kamis (10/8/2023).
Menurut Anto, saat ini Bulog menyalurkan beras murah untuk stabilisasi pasokan dan harga (SPHP) hanya ke ritel-ritel yang menjadi mitranya. Alih-alih ke pedagang pasar induk lagi.
“Bulog ngeluarin beras SPHP kemasan 5 kiloan itu tapi ke mitranya aja,” tuturnya.
Terkait saat dikonfirmasi, Bulog menyatakan ketidakhadiran beras Bulog di PIBC karena saat ini mereka menyalurkan beras SPHP kemasan 5 kiloan langsung ke ritel modern maupun pasar tradisional. Harapannya beras itu bisa langsung mengintervensi harga di konsumen.