Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia bersama dengan Pemerintah Korea Selatan (Korsel) baru saja menyepakati sejumlah perjanjian kerja sama bilateral. Salah satunya, terkait proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol telah melakukan penandatanganan terhadap 4 MoU kerja sama pada Jumat (8/9/2023). Salah satunya yakni menyoal dukungan Korsel dalam melakukan pembangunan IKN menjadi smart city.
"Presiden Jokowi mengapresiasi dukungan Korsel untuk pembangunan IKN sebagai smart city dan mengharapkan dukungan Korsel untuk sektor SDM dan digitalisasi birokrasi khususnya untuk mempercepat transformasi birokrasi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam siaran pers dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (10/9/2023).
Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa pada pertemuan tersebut, Indonesia dan Korsel juga membahas mengenai kerja sama investasi pada ekosistem industri baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Dalam laporannya, Presiden Jokowi juga diketahui memberikan sambutan baik terhadap komitmen konsorsium LG Energy Solution dan seluruh mitranya di Indonesia dalam melakukan percepatan grand package investasi senilai US$9,8 miliar atau Rp150,74 triliun (Asumsi kurs Rp15.381).
"Untuk konstruksi pabrik di KIT (Kawasan Industri Terpadu) di Batang, Bapak Presiden mengharapkan agar semuanya dapat dimulai tahun ini yang melibatkan BUMN Indonesia dan pengusaha daerah," tambah Retno.
Baca Juga
Selanjutnya, pertemuan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan tersbeut juga membahas mengenai proyek kereta mass rapid transit (MRT) fase 4 rute Fatmawati-Kampung Rambutan dapat dimulai konstruksinya pada 2024.
Rencana kerja sama pada sektor pertanian juga tidak luput menjadi pembahasan dalam pertemuan bilateral antara Indonesia-Korsel tersebut. Dalam laporannya, Presiden Jokowi mengharapkan kerja sama dapat ditingkatkan di bidang pertanian dan ekonomi hijau.
Di samping itu, orang nomor 1 di Indonesia tersebut juga mengharapkan agar produksi pertanian Indonesia dapat memiliki akses yang lebih besar di pasar Korea.
"Dan terakhir, Presiden menyampaikan apresiasi atas peningkatan kuota pekerja migran Indonesia di Korsel dan memohon pemuatan perlindungan dan mengharapkan agar penguatan perlindungan ini sesuai dengan apa yang telah disepakati di IK-CEPA (Indonesai-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement)," ujar Retno.