Bisnis.com, JAKARTA - Utusan Khusus Australia untuk Asia Tenggara, Nicholas Moore mengungkapkan bahwa sektor transisi energi merupakan salah satu sektor yang tengah dipertimbangkan oleh negaranya.
Moore menjelaskan bahwa ada fokus khusus antara Australia dan Indonesia dalam hal mineral dan proses pengolahan yang diperlukan, yakni nikel dari Indonesia dan lithium dari Australia.
“Kita tahu bahwa ada 170 pemimpin bisnis yang berbeda di Indonesia minggu ini, 130 di antaranya berasal dari Australia Barat, dan banyak dari mereka fokus pada transisi energi,” ungkap Moore dalam jumpa pers di sela-sela KTT Asean 2023, Senayan JCC Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Moore kemudian menuturkan contoh proyek tunggal besar seperti Sun Cable, yang merupakan proyek dari Australia Utara hingga ke Indonesia, hingga berbagai perusahaan pertambangan dan prosesnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa proyek tersebut merupakan salah satu contoh cara Australia dapat bekerja sama dengan mitra Indonesia. Australia kini menghadapi tantangan tersebut.
Kemudian, Moore menjelaskan bahwa Indonesia dan Australia perlu membangun keterampilan di universitas, pelatihan melalui kolokasi orang-orang yang bekerja di bidang transisi energi tersebut.
Baca Juga
Moore juga menilai bahwa terdapat tantangan besar dalam transisi energi, dengan menyebutkan laporan yang dikeluarkan Australia baru-baru ini bahwa perlu tambahan 200.000 orang terampil untuk bekerja sama dalam transisi energi di Australia.
“Bayangkan besarnya, mengingat besarnya Indonesia, jadi kita harus melakukan pelatihan antar kedua negara, banyak orang untuk benar-benar bisa memenuhinya,” jelasnya.
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya mendapat rekomendasi yang mencakup semua bidang, meliputi penambangan, pengolahan, pelatihan dan akses.