Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Anthony Albanese melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri China Li Qiang di sela-sela KTT ke-43 Asean di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Albanese berjanji mengunjungi China pada tahun 2023.
Melansir Bloomberg, Albanese mengonfirmasi bahwa kunjungan tersebut akan dilakukan tahun ini. PM Albanese mengatakan pertemuannya dengan Li yang dilakukan hari ini, Kamis (7/9/2023), merupakan pertemuan yang konstruktif.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyambut baik kunjungan Albanese yang akan datang dan siap untuk melakukan persiapan penuh bersama dengan Australia.
Meskipun Albanese tidak mengungkapkan tanggalnya, ia mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan memperingati kunjungan kenegaraan pada November 1973 oleh Perdana Menteri Australia saat itu, Gough Whitlam, yang merupakan kunjungan pertama PM Australia ke China.
Albanese awalnya berniat untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping selama KTT G20 di India akhir pekan ini. Namun, karena Xi tidak menghadiri pertemuan tersebut, Albanese akhirnya bertemu dengan orang nomor dua di China hari ini.
Albanese mengatakan bahwa dia dan Li berbicara mengenai tarif ekspor anggur Australia ke China, serta kasus-kasus konsuler dan hak asasi manusia.
Baca Juga
"Kami berdiskusi dan berbagi perspektif tentang isu-isu keamanan regional dan internasional," ungkap Albanese.
Sementara itu, Li Qiang mengatakan kepada Albanese bahwa China bersedia bekerja sama dengan Australia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. XI juga mencatat bahwa ada momentum positif dalam hubungan diplomatik antara kedua negara.
Pertemuan kedua petinggi negara ini berlangsung saat Australia dan China mengadakan Dialog Tingkat Tinggi pertama mereka dalam tiga tahun terakhir di Beijing, yang dipimpin oleh mantan Menteri Perdagangan Craig Emerson dan mantan Menteri Luar Negeri Li Zhaoxing.