Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) dan China menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Asean di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9/2023).
Perdana Menteri (PM) China Li Qiang, hadir secara langsung dalam KTT ke-43 Asean dan melakukan KTT dua kali, yakni pada Asean-China Summit dan Asean +3 Summit.
Dalam pidatonya saat membuka KTT Asean-China, Li Qiang menekankan bahwa perdagangan kedua kawasan sangat mengesankan, bahkan tak terduga.
Pada 2021, khususnya pada KTT dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan dialog Asean China, imbuhnya, Presiden Xi Jinping menyatakan bahwa China akan membeli produk pertanian dari Asean senilai US$115 juta dalam lima tahun ke depan.
“Hingga saat ini, lebih dari US$55 miliar dari produk-produk tersebut telah diimpor, lebih cepat dari yang diharapkan,” tuturnya.
Sementara itu, Kamala Harris yang menggantikan Joe Biden untuk mewakili AS dalam KTT Asean di Jakarta, menyampaikan bahwa Indonesia menjadi negara ke-7 di Benua Asia yang dirinya kunjungi.
Baca Juga
Dalam kunjungannya, Harris menekankan akan terus memperkuat hubungan bilateral antara AS-Indonesia, mulai dari transisi energi hingga bidang keamanan.
Berikut poin penting dalam pertemuan Asean-AS
1. AS akui keanggotaan Timor Leste di Asean
Kamala Harris menyambut dengan hangat kehadiran Timor Leste sekaligus mendukung negara tersebut untuk berpartisipasi dalam kemajuan ekonomi kawasan.
"Saya akan mengakui dan menyambut kehadiran Timor Leste. Dalam pertemuan ini, Amerika Serikat akan terus mendukung Timor Leste dalam perjalanannya menuju keanggotaan Asean," kata Kamala dalam KTT ke-11 Asean-Amerika Serikat di sela-sela KTT Asean 2023, Rabu (6/9/2023).
2. AS bangun Pusat Bisnis AS-Asean pertama di Washington DC
Dalam rangka mendukung kemitraan kuat antara Asean dan Amerika Serikat, Kamala mengumumkan bahwa pihaknya akan membangun Pusat Kemitraan Bisnis AS-Asean pertama di Washington DC.
Adapun, Pusat Kemitraan Bisnis AS-Asean ini akan memfasilitasi keterlibatan sektor publik dan swasta, sekaligus mendukung pertukaran ide antara Asean dengan perusahaan dan institusi akademik di AS.
Berikut poin penting dalam pertemuan Asean-China
1. China meminta negara Asean untuk tidak berpihak
Dalam pertemuan Asean dengan China pada Asean +3 Summit, Perdana Menteri China Li Qiang menegaskan bagi negara anggota Asean untuk tidak menaruh keberpihakan kepada salah satu negara atau blok yang dominan.
Li Qiang menyampaikan cara tersebut menjadi paling efektif untuk menjernihkan kesalahpahaman antarnegara dengan memperkuat perubahan dan meningkatkan rasa saling pengertian dan kepercayaan melalui komunikasi yang tulus untuk menjaga agar perbedaan tetap terkendali.
“Yang penting sekarang adalah menentang memihak satu sisi, menentang konfrontasi blok dan menentang Perang Dingin baru, memastikan bahwa ketidaksepakatan dan perselisihan di antara negara-negara ditangani dengan benar,” ujarnya dalam 26th Asean +3 Summit di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9/2023).
2. Konektivitas regional
Li Qiang menuturkan bahwa China dan Asean telah mencapai konsensus penuh terkait konektivitas regional, juga telah meraih kemajuan yang solid dalam membangun koridor perdagangan darat-laut internasional yang baru.
Lebih lanjut, dia menyampaikan Asean dan China telah berkomitmen mendorong koordinasi yang kuat, terutama dalam mendukung inklusivitas dan mendukung ekonomi yang berkelanjutan.
3. China pastikan pertumbuhan ekonominya di jalur yang tepat
Meski diterpa kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi negaranya melambat usai pembukaan pascapandemi, Li Qiang memastikan perekonomian China memiliki prospek yang cerah dan akan terus menghasilkan peluang baru dan lebih besar bagi kawasan ini dan seluruh dunia.
“Perekonomian China kini berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan target pertumbuhan tahunan sekitar 5 persen,” ujarnya dalam 26th Asean +3 Summit di sela-sela KTT ke-43 Asean di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9/2023).