Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang akan mendorong kerja sama dengan Asean di enam bidang.
Dia mengatakan bahwa yang pertama yaitu dalam bidang infrastruktur transportasi. Jepang memfasilitasi arus orang dan barang di antara negara-negara Asean dengan mengembangkan pelabuhan, jalan, rel kereta api, dan bandara.
"Proyek-proyek yang dilaksanakan oleh Jepang telah berkembang menjadi senilai 2,8 triliun Yen [US$291 triliun]. Selain kerja sama infrastruktur keras, kami mempromosikan kerja sama infrastruktur lunak melalui kerja sama teknis, dan secara terus menerus menyediakan teknologi dan pengetahuan Jepang," katanya, dalam Asean Indo-Pasific Forum (AIPF), rangkaian acara KTT ke-43 Asean, pada Rabu (6/9/2023).
Lalu, bidang kedua adalah dalam konektivitas digital. Jepang akan bekerja sama dengan negara-negara Asean dalam mempromosikan digitalisasi.
"Jepang bekerja sama dengan Asean dalam mempromosikan digitalisasi dan memperkuat konektivitas regional dengan memanfaatkan teknologi digital, serta berkontribusi pada keamanan dunia maya," ujarnya.
Selanjutnya, ketiga adalah kerja sama maritim. Ini adalah elemen penting dalam memperkuat konektivitas antara Jepang dan negara-negara Asean, yang dihubungkan oleh laut.
Baca Juga
"Jepang akan membantu negara-negara Asean dalam meningkatkan kapasitas maritim mereka, melalui program pelatihan dan hibah kapal patroli untuk lembaga penjaga pantai dan polisi maritim," ucapnya.
Kemudian, bidang keempat terkait ketahanan rantai pasokan. Jepang akan berkontribusi pada ketahanan rantai pasokan di kawasan Asean.
"Menghadapi pandemi Covid-19 dan agresi Rusia terhadap Ukraina, memastikan distribusi barang yang stabil dan ketahanan pangan menjadi isu penting. Jepang akan membangun ekonomi yang dapat bertahan menghadapi krisis bersama-sama," tambahnya.
Selanjutnya, kelima mencakup konektivitas listrik. Kawasan Asean mengalami perkembangan ekonomi yang pesat, dan permintaan tenaga listrik juga meningkat.
"Untuk memastikan pasokan tenaga listrik yang stabil, Jepang akan mendukung peningkatan konektivitas listrik melalui perumusan rencana induk dan program pelatihan," lanjutnya.
Terakhir, konektivitas manusia dan pengetahuan. Pondasi untuk pengembangan masyarakat adalah manusia dan pengetahuan.
"Kami akan membina sumber daya manusia di negara-negara Asean dengan melakukan pertukaran personel dan program pelatihan di berbagai bidang, serta memperkuat jaringan orang-orang di Jepang dan negara-negara Asean," ucapnya.
Adapun dalam bidang-bidang ini, Jepang akan menyediakan proyek-proyek peningkatan kapasitas untuk 5.000 orang selama 3 tahun ke depan.
Menurutnya, dengan mempromosikan kerja sama teknis dengan negara-negara Asean dan memperkuat jaringan, Jepang akan tumbuh bersama dengan Asean.