Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mendorong sejumlah inisiatif kerja sama antara Jepang dan negara anggota Asean.
Kishida menyampaikan pentingnya mempererat kerja sama yang mengedepankan transparansi, keterbukaan, dan inklusivitas, mengingat kemitraan Jepang Asean yang telah berjalan selama 50 tahun.
Sebagai komitmen dari kemitraan Jepang Asean, Kishida mengatakan salah satunya telah tercermin dari kontribusi baru Jepang dalam Dana Integrasi Asean-Jepang atau The Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF) sebesar US$100 juta.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 Asean Jepang hari ini, Rabu (6/9/2023), Kishida mengusulkan sejumlah inisiatif kerja sama, pertama, di bidang transisi energi untuk mengatasi masalah perubahan iklim dan ancaman lingkungan di Asean.
“Jepang akan mengupayakan program strategis untuk iklim dan lingkungan Asean untuk mengatasi masalah perubahan iklim dan lingkungan,” katanya.
Kedua, inisiatif kerja sama di bidang inovasi digital yang akan mendukung ekonomi berkelanjutan, serta mendukung pusat untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat dan penyakit baru.
Baca Juga
Ketiga, kerja sama secara komprehensif di bidang hukum dan peradilan di bidang lainnya untuk mempromosikan supremasi hukum.
Keempat, kerja sama dalam pengurangan risiko bencana serta ketahanan pangan dan energi, juga untuk mendukung pembangunan infrastruktur 5G.
Kelima, penguatan WA dan Genesis Project, serta proyek-proyek atau pertukaran lainnya dari sisi intelektual dan SDM di bidang pendidikan.