Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Terdampak Pandemi, REI Prediksi Sektor Properti Pulih 2025

REI mengungkapkan bahwa sektor properti nasional belum pulih 100 persen pascapandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto dalam kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (6/8/2023) -JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto dalam kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Rabu (6/8/2023) -JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia (REI) mengungkapkan bahwa sektor properti nasional belum pulih 100 persen pascapandemi Covid-19.

Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, mengatakan pemulihan sektor properti saat ini baru sekitar 70 persen. Dia menuturkan, pemulihan sektor properti tidak setinggi sektor industri lainnya.

"Properti kita jujur saja tekanan dari 2019 akhir sebelum Covid-19 sampai sekarang ini rebound-nya belum seperti industri lain. Mungkin baru 70 persen, kondisinya berbeda-beda di daerah. Ada juga [daerah] yang sudah mencapai 90 persen," kata Joko saat mengunjungi Wisma Bisnis Indonesia, Rabu (6/9/2023).

Joko mengatakan sektor properti nasional diperkirakan baru akan pulih sepenuhnya setelah tahun politik rampung atau tepatnya pada 2025 mendatang.

"Mungkin [pulih] di 2025, setelah tahun politik," ujarnya.

Di samping itu, Joko menambahkan, penyerapan distribusi properti belum merata di setiap daerahnya. Bahkan, ada sejumlah daerah yang rata-rata serapannya di bawah 50 persen.

Adapun, REI melihat terdapat tiga kendala utama yang masih menjegal laju pertumbuhan kinerja properti Indonesia. Di antaranya yakni adanya tren perlambatan ekonomi, penurunan daya beli hingga akses yang relatif terbatas.

Untuk mengatasi hal tersebut, pengadaan insentif pada sejumlah kalangan dinilai bakal menjadi katalis yang mampu mendongkrak serapan properti dalam negeri.

"Ketika ada yang berpenghasilan yang non-MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) tadi ini harus ada insentif. Sehingga dorongan dan passion [untuk membeli properti] mulai muncul," tuturnya.

Mengutip data milik Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta, produk properti yang memberikan kinerja optimal sepanjang 2023 didorong oleh penjualan rumah menengah atas.

Ketua DPD REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar mengungkapkan, hasil riset tentang Perkembangan Industri Realestat Indonesia mencatatkan adanya tren pergeseran pasar properti seiring dengan berakhirnya pandemi Covid-19.

“Anggota REI DKI Jakarta menyatakan produk properti yang memberikan kinerja terbaik di tahun 2023 adalah jenis hunian berupa perumahan dan apartemen," jelasnya.

Lebih lanjut Arvin merinci, sebesar 60,1 persen anggota REI menyatakan perumahan menengah atas paling memberikan kontribusi positif tahun ini. 

Kemudian disusul sebanyak 28,1 persen anggota menyarakan perumahan bawah/RST dan 5,7 persen apartemen strata. Hal ini berbeda dengan hasil riset sebelumnya di tahun 2020, yakni sebanyak 65,5 persen Anggota REI DKI Jakarta menyatakan perumahan bawah/RST/FLPP adalah produk yang memberikan kinerja terbaik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper