Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Kereta Cepat Diusulkan Rp250.000, KCIC: Belum Termasuk KA Feeder

KCIC telah mengusulkan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk kelas Bisnis Rp250.000.
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (4/9/2023) - BISNIS/Lorenzo Anugrah Mahardika
Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (4/9/2023) - BISNIS/Lorenzo Anugrah Mahardika

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah mengusulkan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk kelas Bisnis Rp250.000.

Usulan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut belum termasuk besaran harga tiket KA feeder yang telah disiapkan untuk membawa penumpang ke pusat kota Bandung. 

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan, usulan tarif tersebut adalah untuk harga tiket kelas 2 atau kelas bisnis. Sebagai informasi, tarif kereta cepat nantinya akan terbagi menjadi 3 kelas, yakni Premium Ekonomi, Bisnis, dan First Class.

"Yang kami usulkan begitu salah satunya, tetapi penetapannya ada di tangan Kementerian Perhubungan. Saat ini sedang kami diskusikan terus," jelas Dwiyana saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (4/9/2023).

Dwiyana mengatakan besaran tarif Rp250.000 belum termasuk harga tiket KA Feeder yang nantinya akan digunakan penumpang untuk menyambung perjalanan ke pusat kota Bandung. 

Dia mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendorong usulan pemberlakuan integrasi tarif dalam bentuk bundling untuk kereta cepat dan KA Feeder tersebut.

Menurutnya, usulan tersebut tengah didiskusikan bersama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Dwiyana menuturkan, tarif bundling tersebut akan mempermudah masyarakat dalam menggunakan layanan kereta cepat. Hal ini juga akan meningkatkan mobilitas para pelanggan. 

"Kami harapkannya (tarif) bundling, biar masyarakat juga mudah menggunakan KCJB dan feedernya, hanya sekali transaksi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper