Bisnis.com, JAKARTA – S&P Global mencatat Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali menguat ke level 53,9 pada Agustus 2023, naik 0,6 poin dari bulan sebelumnya yang berada di angka 53,3.
Laju ekspansi pada Agustus 2023 tersebut merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun, didorong oleh pertumbuhan permintaan baru yang lebih cepat dan peningkatan kapasitas.
Menurut S&P Global, kondisi permintaan utama yang lebih baik menyebabkan peningkatan tajam pada arus permintaan baru pada pertengahan menuju triwulan ketiga, dengan laju pertumbuhan mengalami percepatan hingga mencapai posisi tertinggi sejak Oktober 2021.
"Data PMI S&P Global terbaru memperlihatkan bahwa ada banyak peningkatan yang tercatat di sektor manufaktur Indonesia pada bulan Agustus. Permintaan meningkat, termasuk permintaan luar negeri, merupakan kekuatan utama yang mendorong percepatan ekspansi produksi," ujar Economics Associate Director S&P Global PMI Market Intelligence Jingyi Pan melalui siaran pers, Jumat (1/9/2023).
Lebih lanjut, Pan mengatakan, kepercayaan diri di antara para produsen juga meningkat disertai dengan meningkatnya aktivitas perekrutan staf dan aktivitas pembelian. Penyerapan tenaga kerja meningkat pada laju tercepat dalam kurun waktu hampir setahun, meskipun tergolong sedang secara keseluruhan.
Sementara itu, aktivitas pembelian mengalami ekspansi secara bersamaan dengan permintaan baru. Perusahaan mendapatkan input produksi lebih banyak sehingga stok pembelian meningkat selama periode survei terbaru. Stok barang jadi juga meningkat di tengah-tengah kenaikan produksi, meskipun laju akumulasi hanya marginal.
Baca Juga
Sementara kondisi permintaan menguat, kinerja rantai pasokan di Indonesia kembali membaik. Waktu tunggu pesanan lebih cepat selama 2 bulan berturut-turut dengan bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa kinerja pengiriman lebih baik.
"Secara bersamaan, manufaktur Indonesia juga mengalami peningkatan lebih jauh pada kondisi pasokan, sebab waktu tunggu pesanan sedikit lebih cepat pada bulan Agustus, sedangkan tekanan harga pada umumnya menurun," kata Pan.
S&P Global mencatat manufaktur Indonesia memperlihatkan optimisme terhadap produksi 12 bulan yang akan datang. Kondisi permintaan yang lebih baik mendorong perusahaan mencapai kondisi paling optimistis dalam 10 bulan, tingkat kepercayaan bisnis lebih dekat dengan rata-rata jangka panjang.
"Secara keseluruhan, data terbaru memperlihatkan bahwa kondisi yang membaik berkontribusi terhadap ekspansi solid yang lain pada produksi barang menuju bulan kedua semester II/2023," imbuh Pan.