Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ungkap Strategi Jangka Pendek dan Panjang Pengendalian Inflasi ke Pemda

Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran pemda melakukan pengendalian inflasi melalui dua strategi utama yaitu strategi jangka pendek dan panjang
Jokowi Ungkap Strategi Jangka Pendek dan Panjang Pengendalian Inflasi ke Pemda. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan dalam agenda Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Istana Negara, Kamis (31/8/2023). Youtube Setpres RI.
Jokowi Ungkap Strategi Jangka Pendek dan Panjang Pengendalian Inflasi ke Pemda. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan dalam agenda Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023, Istana Negara, Kamis (31/8/2023). Youtube Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajaran pemerintah daerah (pemda) melakukan pengendalian inflasi melalui dua strategi utama yaitu strategi jangka pendek dan panjang.

Dia menjabarkan untuk strategi jangka pendek, agar pemda terbuka dalam mengintegrasikan data stok neraca pangan daerah masing-masing. Menurutnya, penting data-data tersebut diintegrasikan sehingga basis pengambilan keputusan itu memiliki pegangannya yaitu andal.

Hal ini dia sampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang digelar di Istana Negara Jakarta, pada Kamis (31/8/2023).

“Ini dilakukan agar ada koordinasi antardaerah, mana yang kelebihan, mana yang kurang segera disambungkan sehingga saya titip jangan ego daerah itu dikedepankan karena kita ini NKRI,” ucapnya dalam forum tersebut.

Selain itu, Presiden Ke-7 RI itu juga mendorong pemda untuk meningkatkan cadangan pangan guna menjaga stabilitas stok dan harga bahan pangan daerah. Apabila terjadi permasalahan di lapangan, Kepala Negara meminta setiap daerah saling berkoordinasi untuk memecahkan permasalahan tersebut.

“Negara ini negara yang sangat besar. Daerah itu harus bergerak terlebih dahulu. Pak tapi ini harus dibantu sebelum satu bulan. Oke. Namun, jangan baru [terjadi] langsung teriaknya ke pusat. Harus ada cadangan pangan di daerah, itu harus ada,” katanya.

Di samping itu, Presiden asal Surakarta itu juga mengatakan bahwa pemda dapat mengoptimalkan fiskal daerah dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mengintervensi pasar. Hal tersebut dimaksudkan agar angka inflasi daerah dapat terkendali, bahkan menurun secara bertahap.

“Bapak, Ibu gubernur, bupati, dan wali kota juga bisa menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar. Dengan itulah kita harapkan inflasi kita akan terkendali dengan baik dan pelan-pelan akan turun karena tadi target dari Pak Menko [Perekonomian] maupun Gubernur BI tahun depan 2,5 persen plus minus 1 [persen],” lanjutnya.

Sementara untuk strategi jangka panjang, Kepala Neagra meyakini penguatan sarana prasarana pertanian dapat menjadi salah satu kunci pengendalian inflasi. Menurutnya, setiap tahun permasalahan inflasi selalu ada pada komoditas bahan pangan yang relatif sama.

“Kalau setiap tahun problem di inflasi selalu cabai, selalu cabai rawit, cabai merah, daging ayam, ya itu yang diselesaikan. Daging ayam bolak-balik setahun masa muncul masalah terus. Cari investor, bikin peternakan di provinsi atau daerah Bapak, Ibu semuanya,” pungkas Jokowi.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper