Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang logam PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membenarkan adanya kesepakatan block voting antar dua pemegang saham asing perseroan, Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM).
Kesepakatan block voting itu mengkonsolidasikan total saham 59,3 persen lewat porsi 44,3 persen kepemilikan VCL dan 15 persen milik SMM. Adapun, VCL dimiliki 100 persen oleh Vale S.A.
“Melanjuti yang disampaikan dalam sidang RDP, PT Vale membenarkan adanya kesepakatan block voting sehubungan dengan perjanjian pemegang saham yang ditandatangani pada 2020 lalu dalam rangka keseluruhan transaksi divestasi,” kata Chief Financial Officer INCO Bernardus Irmanto lewat siaran pers, Kamis (31/8/2023).
Hanya saja, Bernardus menegaskan, INCO tidak terlibat dalam perjanjian block voting tersebut. Dia menegaskan segala perubahan terhadap perjanjian block voting itu sepenuhnya menjadi kewenangan para pemegang saham.
“PT Vale bukan merupakan pihak dalam perjanjian ini dan segala perubahan terhadap perjanjian tersebut merupakan kewenangan para pemegang saham,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, ketentuan-ketentuan yang dimiliki pemegang saham asing INCO itu mesti diamendemen ulang sebelum negosiasi lanjutan dilakukan ihwal sisa kewajiban divestasi sebagai persyaratan perpanjangan kontrak yang akan berakhir pada Desember 2025 mendatang.
Baca Juga
Hendi beralasan perjanjian yang saat ini dimiliki VCL dan SMM cenderung memperlemah posisi strategis MIND ID nantinya.
“Kami mencatat bahwasanya struktur kepemilikan sahamnya itu juga ada perjanjian lain berupa block voting agreement yang mengikat antara Vale S.A dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) sehingga Vale dengan mudah dapat melakukan konsolidasi dan memaksa Sumitomo akan mengikuti apapun keputusan yang Vale tentukan,” kata Hendi saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Menurut Hendi, ketentuan itu bakal menyudutkan posisi holding hulu tambang pelat merah tersebut selepas perjanjian divestasi dibuat nantinya.
Seperti diketahui, lewat investor rights agreement teranyar hasil negosiasi antara MIND ID dan INCO untuk kelanjutan kewajiban divestasi, MIND ID dipastikan hanya dapat mengakuisisi tambahan saham maksimal sebesar 14 persen.
Lewat potensi tambahan saham itu, MIND ID bakal mengapit 34 persen saham nantinya hasil pelepasan bagian milik VCL dan SMM.