Bisnis.com, JAKARTA - LRT Jabodebek telah mengangkut lebih dari 28.000 penumpang selama dua hari pertama beroperasi yaitu pada 28-29 Agustus 2023.
VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) Joni Martinus menjelaskan pada periode 28-29 Agustus 2023, volume penumpang LRT Jabodebek mencapai 28.925 penumpang.
Perinciannya, volume penumpang LRT Jabodebek pada Senin (28/9/2023) yaitu 5.220 penumpang, sedangkan jumlah penumpang pada Selasa (29/9/2023) sebanyak 23.705 penumpang.
Adapun, stasiun yang paling banyak melayani penumpang yaitu Stasiun Dukuh Atas, Cawang, dan Kuningan.
“KAI mengapresiasi minat masyarakat yang begitu tinggi terhadap transportasi massal LRT Jabodebek. Hal ini tentu akan semakin mendorong KAI dan stakeholder untuk terus membenahi layanan LRT Jabodebek di berbagai sisi,” kata Joni dikutip dari keterangan resmi, Rabu (30/8/2023).
Joni mengungkapkan saat ini terdapat 158 perjalanan LRT Jabodebek yang dilayani oleh 12 rangkaian kereta setiap harinya.
Baca Juga
Secara rinci, jadwal keberangkatan awal Dukuh Atas-Harjamukti adalah pada 05.09 WIB-05.59 WIB. Kemudian, Harjamukti-Dukuh Atas pada pukul 05.09 WIB-05.59 WIB.
Selanjutnya, keberangkatan awal rute Jatimulya-Dukuh Atas adalah pada 05.00 WIB-05.55 WIB. Sedangkan, Dukuh Atas-Jati Mulya adalah pukul 05.58 WIB-06.54 WIB.
Adapun, jadwal keberangkatan terakhir Dukuh Atas-Jati Mulya adalah 18.58 WIB-19.54 WIB,sementara Jati Mulya-Dukuh Atas adalh pada 18.00 WIB-18.55 WIB.
Kemudian, jadwal keberangkatan terakhir untuk rute Harjamukti-Dukuh Atas adalah pada 17.49 WIB-18.39 WIB, dengan Dukuh Atas-Harjamukti pada 17.49 WIB-18.39 WIB.
Selain itu, LRT Jabodebek juga menyebutkan kereta belum akan berhenti di Stasiun Halim.
Joni menambahkan, LRT Jabodebek ditargetkan dapat melayani 137.000 penumpang saat sudah beroperasi penuh dengan 27 rangkaian kereta (trainset). Adapun, kapasitas penumpang LRT dengan operasional 12 trainset adalah sekitar 40.000- 45.000 penumpang per hari.
Dia mengatakan, target ini akan terus ditinjau dan dievaluasi lagi bersama-sama dengan pemerintah.
"Jika jumlah penumpangnya sudah cukup banyak dan mulai menunjukkan yang sangat tinggi, kami akan mengusulkan ke Kementerian Perhubungan untuk menambah rangkaian kereta dan perjalanan," ujarnya.