Bisnis.com, JAKARTA - Sektor apartemen sewa dilaporkan mulai menunjukkan geliat pertumbuhannya. Sepanjang semester I/2023, tingkat hunian atau okupansi apartemen sewa di Jakarta dilaporkan mencapai 61 persen.
Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, menjelaskan, okupansi apartemen sewa di Jakarta tersebut diketahui telah berada pada tren positif.
"Saat ini tingkat hunian berada di kisaran 61 persen menguat tipis. Cukup baik [tumbuh] sekitar 2,3 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Syarifah dalam agenda konferensi pers Jakarta Property Highlight H1 2023, Kamis (24/8/2023).
Sejalan dengan adanya kenaikan okupansi, rata-rata tarif apartemen sewa juga dilaporkan meningkat sekitar 5 persen secara yoy baik pada service apartment maupun di luar service apartment.
Lebih lanjut, Syarifah menjelaskan bahwa sepanjang paruh pertama 2023, Jakarta memiliki sebanyak 9.684 unit apartemen sewa. Angka tersebut mengalami tambahan pasokan suplai 1 proyek apartemen baru dengan total 347 unit.
Sementara itu, dalam lima tahun ke depan Knight Frank memperkirakan bahwa akan terdapat tambahan pasokan sekitar 1.701 unit baru di pasar apartemen sewa di Jakarta.
Baca Juga
Adapun, kalangan ekspatriat dan korporat dilaporkan masih menjadi motor penggerak utama yang mendongkrak okupansi hunian vertikal di Jakarta.
"Sebagai tenant yang utama, ekspatriat dan korporat ini emang menjadi long term tenant yang memang menjadi penghuni dominan dari ruang apartemen sewa di Jakarta. Kami juga mencatat sebaran lokasi apartemen sewa terbesar ada di sub market CBD," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Persatuan Realestat Indonesia (REI), Hari Ganie mengatakan meningkatnya kebutuhan hunian apartemen di wilayah pusat bisnis Jakarta mendorong kenaikan harga sewa apartemen.
"Kalau kita lihat sekarang di Jakarta itu di CBD lebih macet dari pada zaman sebelum Covid-19 dulu. Orang sudah capek dia masuk Jakarta dengan bawa mobil sendiri, makanya harga sewa apartemen di CBD sudah membaik," kata Hari kepada Bisnis, dikutip Senin (8/5/2023).
Namun, harga sewa untuk apartemen non-CBD masih dalam posisi stabil tak ada pergerakan signifikan sejak pandemi berlangsung. Hal ini membuat sektor apartemen masih cukup tertekan di tahun ini.