Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bakal Gabung RCEP? India Respons Begini

Adapun negara-negara yang tergabung dalam RCEP baru saja menyepakati penyusunan Prosedur Aksesi RCEP.
Stasiun kereta api di Mumbai, India/ Bloomberg
Stasiun kereta api di Mumbai, India/ Bloomberg

Bisnis.com, SEMARANG -  India menegaskan negaranya tidak mempertimbangkan untuk bergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan sepuluh negara anggota Asean dan lima negara mitra.

Sekretaris Departemen Perdagangan Kementerian Perdagangan dan Industri India Rajesh Agrawal menyampaikan, hingga saat ini India belum berencana untuk bergabung dalam kesepakatan blok perdagangan regional terbesar di dunia itu. 

“Saat ini, tidak ada usulan seperti itu di atas meja, ini juga tidak sedang dipertimbangkan,” kata Agrawal dalam wawancara terbatas di Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/8/2023).

Kendati demikian, Agrawal menyebut bahwa hal tersebut dapat selalu dipertimbangkan dengan melihat situasi dan kondisi terkini. 

Seperti diketahui, India resmi menarik diri dari deklarasi penyelesaian teks perundingan RCEP pada November 2019. Perdana Menteri India Narendra Modi kala itu menyampaikan, mundurnya India dari kesepakatan RCEP lantaran isu yang menjadi perhatian India belum mencapai hasil memuaskan.

Adapun negara-negara yang tergabung dalam RCEP baru saja menyepakati penyusunan Prosedur Aksesi RCEP bagi negara-negara yang berminat untuk bergabung dalam pertemuan 2nd RCEP Ministerial, salah satu rangkaian pertemuan dalam AEM ke-55, Senin (21/8/2023).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan selaku Ketua AEM ke-55 menyampaikan, mereka sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dalam perjanjian perdagangan bebas tersebut.

“Jadi selain yang ada, Asean, Australia, Jepang, Korsel, dan Tiongkok, kalau ada yang bergabung lagi dipersilahkan,” ujar Zulhas di sela-sela pertemuan AEM ke-55 di Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/8/2023).

Terbaru, Hong Kong menyatakan minatnya untuk bergabung dengan RCEP. Keinginan tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Indonesia dan pertemuan 7th AEM-HKC Consultation, Minggu (20/8/2023).

Komitmen Hong Kong mendapatkan apresiasi dari Indonesia. Zulhas bahkan menyebut akan membantu memperjuangkan keinginan Hong Kong untuk bergabung dalam RCEP. 

“Kita tadi catat dia ingin bergabung dengan kita, nanti kita perjuangkan bareng-bareng,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper