Bisnis.com, SEMARANG - Pertemuan Menteri Ekonomi Asean ke-55 (55th Asean Economic Ministers’/AEM) memasuki hari ke dua. Ada hal menarik yang terjadi selama rangkaian pertemuan AEM tahun ini.
Pada Minggu (20/8/2023), sejumlah agenda yang digelar diantaranya 19th AEM-EU Consultation, 12th AEM-Canada Consultation, AEM-Director General of WIPO Interface Meeting, side event, 3rd AEM-UK Consultation, 7th AEM-HKC Consultation, serta gala dinner.
Berdasarkan pantauan Bisnis selama rangkaian pertemuan AEM ke-55, sesi foto bersama dengan para Menteri Ekonomi Asean dan negara mitra biasanya dilakukan usai Chair AEM ke-55 Zulkifli Hasan dan perwakilan mitra menyampaikan sambutannya.
Namun, sesi foto bersama tidak dilakukan sebelum pertemuan dengan Uni Eropa dan Hong Kong berlangsung. Usai EU Senior Economic Official Christophe Kiener menyampaikan sambutannya dalam 19th AEM-EU Consultation, acara langsung beranjak pada pembahasan antara Asean dan Uni Eropa.
Suasana berbeda terjadi pada pertemuan dengan Kanada. Dalam 12th AEM-Canada Consultation, para Menteri Ekonomi Asean dan perwakilan Kanada tampak maju ke depan podium untuk melaksanakan foto bersama, sebelum memulai agenda pertemuan mereka.
Lalu pada sesi 7th AEM-HKC Consultation, sesi foto yang biasanya dilaksanakan di awal pertemuan juga tidak dilakukan.
Baca Juga
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga angkat bicara terkait kejanggalan tersebut. Pada pertemuan Asean dengan Hong Kong, Jerry mengungkapkan bahwa sesi foto dilakukan pada akhir pertemuan.
“Ada, pas Hong Kong ada. Teknis saja, jadi fotonya di belakang, ditaruh di bagian belakang sekaligus menutup rangkaian acara di hari ini,” jelas Jerry saat ditemui di sela-sela AEM ke-55, Minggu (20/8/2023).
Namun, untuk sesi foto bersama dengan Uni Eropa, Jerry tidak bisa memastikan lantaran pada sesi awal, dirinya tidak berada di lokasi pertemuan.
“Tadi saya pas di toilet soalnya, tidak lihat,” ungkapnya.
Adapun, dalam pertemuan Asean bersama dengan Uni Eropa, Indonesia sempat menyinggung terkait pentingnya prinsip keadilan dalam perdagangan global yang objektif. Hal tersebut diungkapkan Jerry kepada awak media di sela-sela rangkaian pertemuan AEM ke-55, Minggu (20/8/2023).
Jerry yang merupakan Pimpinan Delegasi Indonesia itu menilai, kebijakan perdagangan global tidak boleh bias dan diinterpretasi sepihak saja.
“Harus ada mutual understanding yang setara,” kata Jerry.
Salah satu contoh kebijakan perdagangan Uni Eropa yang dinilai memberikan dampak yang besar bagi negara-negara berkembang, khususnya Asean adalah Undang-undang Anti Deforestasi Eropa atau European Union Deforestation-Free Regulations (EUDR). Pasalnya, kebijakan tersebut menyasar pada sejumlah komoditas negara-negara Asean, seperti sapi, kakao, sawit, soya, kayu, hingga karet.
“Kebijakan dalam perdagangan global tidak boleh biased atau tidak boleh ada pemahaman atau interpretasi yang hanya sepihak saja,” tegasnya.