Bisnis.com, SEMARANG - Konsorsium penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang dipimpin oleh pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma atau Aguan akan mulai melakukan groundbreaking di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2023.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan terdapat sejumlah infrastruktur yang bakal digarap oleh Aguan Cs. “September mereka sudah akan groundbreaking untuk membangun hotel, taman-taman, tempat pertemuan, stasiun, telekomunikasi,” kata Bahlil usai menghadiri pertemuan "AEM - 26th Asean Investment Area (AIA) Council" di Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/8/2023).
Bahlil mengatakan pembangunan infrastruktur tadi akan dimulai pada September 2023, dan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kementerian Investasi akan terjun langsung mengawal investasi di IKN.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) masih enggan untuk membeberkan nilai investasi yang bakal dikucurkan Aguan Cs di IKN.
Sebelumnya, Bahlil bersama konsorsium PMDN yang dipimpin oleh Aguan telah mengunjungi IKN. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk meninjau pembangunan di IKN dan menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi para investor di megaproyek IKN.
Dalam konferensi pers hari ini, Sabtu (19/8/2023), muncul salah satu nama investor yang juga akan berinvestasi di IKN. Dia adalah Sukanto Tanoto, pendiri Tanoto Foundation.
Baca Juga
“Ada Agung Sedayu, Sukanto Tanoto juga termasuk. Banyaklah, banyak,” ujar Bahlil.
Kendati demikian, Bahlil menolak untuk berkomentar lebih banyak terkait investasi di IKN.
Menurut laporan Forbes, total kekayaan Sukanto Tanoto mencapai US$3 miliar pada 2023. Melansir laman resmi Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto merupakan pendiri dan chairman RGE, kelompok perusahaan global yang bergerak di bidang manufaktur berbasis sumber daya, dengan aset lebih dari US$20 miliar.
Perlu diketahui, bisnis RGE ini mencakup empat area utama yakni pulp dan kertas (Asia Pacific Resources International Holding Ltd dan Asia Symbol), minyak kelapa sawit (Asian Agri dan Apical), rayon dan pulp khusus (Sateri International dan APR dan energi (Pacific Oil & Gas).